Ketua DPD Pemuda Demokrat Jabar, Herry Mei Oloan (kiri) bersama calon Gubernur Jabar, Jeje Wiradinata/Istimewa
DPD Pemuda Demokrat Jabar terus melakukan konsolidasi untuk memperkuat dukungan di seluruh lini. Khususnya di kalangan pemuda agar dapat berkontribusi lebih terarah dan solid dalam memenangkan pasangan Jeje-Ronal pada Pilgub Jabar 2024.
Ketua DPD Pemuda Demokrat Indonesia Jabar, Herry Mei Oloan, menekankan soal memposisikan kalangan pemuda khususnya generasi milenial sebagai pelaku utama pembangunan, bukan sekadar objek kebijakan.
"Ruang harus diberikan bagi milenial untuk menjadi pelaku aktif. Jangan hanya objek atau subjek semata. Generasi muda harus diberdayakan," ucap Herry di Hotel Grand Preanger Bandung, dikutip
RMOLJabar, Minggu, 3 November 2024.
Menurut Herry, DPD Pemuda Demokrat telah membangun struktur organisasi hingga tingkat kelurahan. Konsolidasi kali ini menjadi momentum untuk semakin menyolidkan kerja-kerja di lapangan.
"Konsolidasi ini bukan cuma fisik, tapi juga pikiran dan semangat. Kami ingin menyambungkan rasa kami dengan masyarakat. Saat rasa ini terjalin dengan baik, kemenangan pasti bisa dicapai," tegasnya.
Di tempat sama, calon Gubernur Jabar nomor urut 2, Jeje Wiradinata menyampaikan, Pemuda Demokrat memiliki peran penting dalam memperjuangkan demokrasi yang sehat dan berdaulat.
"Pemuda Demokrat adalah pemuda yang berjuang demi demokrasi yang sehat, mandiri, dan berdaulat. Kita dididik dengan ideologi kebangsaan, NKRI, dan Pancasila," ujar Jeje yang diusung PDIP untuk maju pada Pilkada Jabar 2024 ini.
Jeje juga menyoroti tingginya segmen pemilih dari kalangan generasi muda, yang menurutnya, menjadi fokus utama dalam program-program yang akan mereka laksanakan bersama Ronald.
"Kalau melihat data pemilih, generasi muda ini tinggi sekali. Oleh karena itu, kami akan menyediakan ruang khusus bagi para pemuda agar mereka bisa berkontribusi langsung dalam pembangunan," tambahnya.
Ia menjelaskan, ruang khusus bagi pemuda dalam perencanaan pembangunan akan memungkinkan mereka untuk berperan aktif, dengan sinkronisasi langsung antara kebijakan pemerintah dan aspirasi kaum muda.
"Kuncinya adalah bagaimana kita memahami kebutuhan generasi muda, baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang," pungkas Jeje.