Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei/Net
Ketegangan di Timur Tengah kian memanas setelah pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengancam akan membalas serangan Israel dan sekutunya, Amerika Serikat.
Hal tersebut dikatakan Khamenei saat merespons serangan yang dilakukan Israel di Teheran dan kelompok-kelompok yang didukungnya meliputi Houthi Yaman, gerakan Hizbullah Lebanon, dan kelompok Islamis Palestina Hamas.
"Para musuh, baik AS maupun rezim Zionis, harus tahu bahwa mereka pasti akan menerima respons yang sangat keras atas apa yang mereka lakukan terhadap Iran, bangsa Iran, dan front perlawanan," kata Khamenei dalam pidatonya di hadapan para mahasiswa di Teheran, dikutip dari
AFP, Sabtu 2 November 2024.
Dalam pidatonya, Khamenei juga memberi penghormatan kepada para tentara yang terbunuh, dengan mengatakan perjuangan mereka melawan Israel tidak akan dilupakan.
Ketegangan regional ini telah meningkat sejak Israel memperingatkan Iran agar tidak membalas serangan yang mereka luncurkan pada 26 Oktober di Teheran. Sementara Amerika Serikat mengumumkan pada Jumat pengerahan aset militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk kapal perusak pertahanan rudal balistik dan pesawat pembom jarak jauh B-52, yang berfungsi sebagai peringatan bagi Iran.
“Iran tentu saja melakukan segala hal yang seharusnya dilakukan untuk mempersiapkan bangsa Iran, baik dalam hal militer, persenjataan, maupun kerja politik,” tegas Khamenei.
Lebih lanjut, juru bicara Garda Revolusi Ali Mohammad Naini ikut menambahkan bahwa negaranya akan merespon Israel dengan lebih tegas.
"Musuh harus belajar bahwa mereka tidak dapat melakukan kejahatan apa pun, mereka pasti akan menerima tanggapan yang menghancurkan atas kejahatan mereka," kata Naini.