Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Timur Tengah Terus Bergejolak, Harga Minyak Dunia Makin Mendidih

SABTU, 02 NOVEMBER 2024 | 09:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gejolak Timur Tengah berlatar konflik Israel dan Iran terus mengerek harga minyak ke level tertinggi pada Jumat 1 November 2024.

Dikutip dari Anadolu Agency, patokan minyak internasional minyak mentah Brent meningkat 0,55 persen menjadi 74,43 Dolar AS per barel pada pukul 11.09 waktu setempat, naik dari penutupan sesi sebelumnya sebesar 74,02 Dolar AS.

Patokan AS West Texas Intermediate juga naik 0,64 persen menjadi 70,74 Dolar AS per barel, dibandingkan dengan 70,29 Dolar AS pada penutupan sesi sebelumnya.

Kekhawatiran bahwa pasokan global dapat terganggu karena perang yang sedang berlangsung di Timur Tengah, tempat sebagian besar sumber daya minyak berada, terus mendukung pergerakan harga ke atas.

Laporan berita tentang Iran yang mempersiapkan pembalasan terhadap Israel juga turut meningkatkan harga.

Israel menargetkan titik-titik militer di Iran pada tanggal 26 Oktober sebagai tanggapan atas serangan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober.

Pers Israel mengklaim bahwa Iran bersiap untuk serangan balasan besar dari Irak dalam beberapa hari sebagai tanggapan atas serangan terbaru Tel Aviv.

Berita tersebut, berdasarkan keterangan pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, mengklaim bahwa Iran mungkin akan membalas dengan sejumlah kendaraan udara tak berawak dan rudal balistik dari wilayah Irak sebelum pemilihan Presiden AS pada tanggal 5 November 2024.

Kekhawatiran bahwa gejolak yang sedang berlangsung di Laut Merah, yang sangat penting bagi pengiriman minyak dan bahan bakar serta perdagangan maritim global dipastikan juga berdampak negatif pada pasokan minyak membantu kenaikan harga minyak.

Houthi yang didukung Iran di Yaman telah menyita kapal-kapal komersial yang diketahui berafiliasi dengan perusahaan-perusahaan Israel di lepas pantai Yaman sejak 31 Oktober 2023, sebagai reaksi atas serangan Israel di Gaza.

Houthi juga menyerang beberapa kapal dengan kendaraan udara tak berawak dan rudal sejak serangan Israel. Menanggapi lingkungan yang tidak bersahabat di Laut Merah, banyak perusahaan pelayaran memutuskan untuk menghindari rute tersebut.

Houthi mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan 202 kapal yang terkait dengan Israel, AS, dan Inggris sejak November 2023.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya