Berita

DKPP/Ist

Politik

Usai Pilkada, KPU dan Bawaslu Medan Diperkirakan Bakal Dihujani Laporan DKPP

JUMAT, 01 NOVEMBER 2024 | 22:29 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Tahapan Pemilu dan Pilkada 2024 di Kota Medan terus berjalan dengan berbagai dinamika yang muncul akibat keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu Medan yang dinilai memberi celah gugatan. 

Meski saat ini para peserta Pilkada 2024 masih terkesan diam, namun gugatan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) bakal banjir segera setelah pilkada selesai.

“Tidak ada istilah ‘expired’ kan kalau soal etik?. Makanya bisa jadi akan banyak yang melaporkan KPU Medan dan Bawaslu Medan ke DKPP setelah pilkada selesai. Karena banyak celah yang memang sangat layak di DKPP-kan,” kata pengamat politik, Dr Bakhrul Khair Amal, Jumat, 1 November 2024.


Bakhrul mengatakan beberapa persoalan etik yang melibatkan anggota Bawaslu Medan dan KPU Medan hingga saat ini masih menggantung dan tidak berujung ke laporan DKPP. Ia mensinyalir hal ini karena masing-masing peserta Pilkada 2024 masih dalam proses pertarungan politik sehingga tidak ingin konsentrasinya terpecah dengan melawan penyelenggara seperti KPU Medan dan Bawaslu Medan.

“Namun setelah nanti proses Pilkada 2024 selesai. Tentu tidak akan ada kepentingan lagi dengan KPU Medan dan Bawaslu. Pada tahap inilah, para peserta itu akan melapor ke DKPP, tentunya dengan bukti yang saat ini sudah mereka kumpulkan,” ujarnya.

Tidak hanya menyangkut kepentingan peserta Pilkada, persoalan yang lebih besar kata Bakhrul terletak pada kepentingan partai politik yang terganggu akibat kebijakan-kebijakan yang dianggap ‘nyeleneh’ dan memicu kekalahan paslon.

“Ini akan menjadi hal yang menarik dan karena bisa jadi terbongkar disitu ada ‘ketidakpatuhan’. Apalagi kemarin banyak isu ‘titip-titipan’ dalam seleksi untuk menjadi penyelenggara pemilu,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya