Tiga konsulat Iran di Jerman ditutup sebagai tanggapan atas keputusan eksekusi pada Jamshid Sharmahd, seorang warga berkebangsaan ganda Iran-Jerman-Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan kepada Iran sebelum akhirnya benar-benar menutup konsulat Iran di Frankfurt, Munich, dan Hamburg.
"Kami telah berulang kali dan dengan tegas menjelaskan kepada Teheran bahwa eksekusi seorang warga negara Jerman akan menimbulkan konsekuensi serius," ujarnya dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
VOA pada Jumat, 1 November 2024.
Anna menambahkan, Jerman akan mengizinkan kedutaan besar Iran di Berlin tetap dibuka dan hubungan diplomatik tetap dipertahankan, meskipun di titik terendah.
"Bukan tanpa alasan bahwa hubungan diplomatik kita sudah berada pada titik terendah sepanjang masa," ujar Menlu Jerman.
Sharmahd, 69 tahun, dituduh berperan dalam pengeboman mematikan sebuah masjid di Shiraz pada tahun 2008. Ia dihukum karena berbagai pelanggaran berat, termasuk yang terkait dengan moral Islam.
Keluarganya membantah tuduhan terhadapnya.
Dalam wawancara eksklusif dengan
VOA Persian Service, putri Sharmahd, Ghazaleh Sharmahd, memperingatkan bahwa eksekusi ayahnya pada hari Senin lalu, 28 Oktober 2024 tidak akan membungkam gerakan untuk keadilan.
“Mereka membuat kesalahan besar, mengira bahwa dengan membunuh ayah saya dan rakyat Iran, gerakan-gerakan ini akan berakhir. Namun mereka salah. Pembunuhan hanya membuat gerakan-gerakan ini lebih kuat, lebih intens, dan lebih bersemangat," kata dia.