Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Zulhas: Teknologi di Sektor Pertanian akan Kurangi Food Loss saat Panen

JUMAT, 01 NOVEMBER 2024 | 10:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penggunaan  inovasi teknologi di sektor pertanian sangat penting. Hal ini untuk mengurangi hilangnya kuantitas atau food loss padi saat panen.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan penggunaan alat tradisional untuk memanen padi dapat menghilangkan sejumlah biji padi sehingga menurunkan kualitas dan kuantitas.

Ia sangat mengusulkan agar penggunaan teknologi di sektor pertanian semakin digencarkan.

"Jadi kalau pakai arit, itu food loss-nya bisa 15 persen, tapi kalau pakai mesin (mesin panen padi) itu 5 persen," ujar Zulkifli saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri, Desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat,  dikutip Jumat 1 November 2024.

Selain mesin panen padi, penggunaan drone dapat membuat penebaran pupuk lebih merata dan mudah dijangkau, dibandingkan dengan secara manual atau petani yang memberikannya satu per satu kepada tanaman.

Banyak teknologi pertanian yang kini bisa diadopsi oleh para petani maupun kelompok tani.

Lebih lanjut, menurutnya, Indonesia harus mulai beralih ke cara-cara modern bila ingin meningkatkan produktivitas pertanian. Ia kemudian mencontohkan Korea Selatan yang sudah menggunakan teknologi  green house.

"Orang Korea sudah pakai teknik green house, macam-macamlah sehingga itu nggak tergantung musim, nggak tergantung panas, dan memang teknologi tidak terhindarkan, harus," katanya. 

Saat ini Indonesia baru mampu memproduksi beras secara nasional sekitar 31 juta ton. Sehingga kebutuhan dalam negeri masih belum tercukupi, dan akhirnya melakukan impor beras. 

Zulhas mengingatkan, kunci mencapai swasembada pangan pada 2028 adalah dengan memperbaiki seluruh aspek, mulai dari hulu hingga hilir.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

UPDATE

Polisi: Tak Ada Korban Jiwa dalam Peristiwa Truk Kontainer Ugal-ugalan

Jumat, 01 November 2024 | 10:05

Harga Emas Antam Terjun Rp20 Ribu, Satu Gram Jadi Segini

Jumat, 01 November 2024 | 10:02

Mendagri Bakal Lapor Prabowo soal Omnibus Law UU Politik

Jumat, 01 November 2024 | 09:50

Ketahuan Bawa Gepokan Dolar Hitam, WNI Ditangkap di AS

Jumat, 01 November 2024 | 09:46

Kemenkop Ingin Koperasi Dilibatkan dalam Swansembada Pangan

Jumat, 01 November 2024 | 09:42

Impor Baja Murah Ancaman Industri dan Keamanan Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:40

Tidak Tepat Kebijakan Impor Gula Era Tom Lembong Diperkarakan secara Pidana

Jumat, 01 November 2024 | 09:36

Pakar: BPA Dalam Kemasan Pangan Masih Dalam Batas Aman

Jumat, 01 November 2024 | 09:29

Prabowo akan Kunker ke China, Kader PKS Singgung Kemerdekaan Palestina

Jumat, 01 November 2024 | 09:28

Perhakhi Dituntut Wujudkan Penegakan Keadilan di Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:18

Selengkapnya