Berita

Produk tekstil dari China di Pasar Tanah Abang/RMOL

Politik

Banjir Produk Impor Biang Kerok Industri Tekstil Lokal Gulung Tikar

JUMAT, 01 NOVEMBER 2024 | 08:57 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Salah satu faktor yang menyebabkan industri tekstil Indonesia lesu adalah membanjirnya barang impor dengan harga kompetitif atau murah. 

Menurut anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansah, dengan banjirnya produk tekstil impor, industri tekstil lokal menjadi kalah bersaing.

Akibatnya beberapa perusahaan tekstil gulung tikar atau melakukan efisiensi dengan pengurangan karyawan yang berujung badai PHK.


Untuk itu, Charles berharap Pemerintah memberi kebijakan stimulus bagi para pelaku usaha tekstil. 

Sebab, kata Charles, industri tekstil juga banyak menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Industri tekstil ini kan industri padat karya yang menyerap jutaan tenaga kerja dan berkontribusi besar terhadap PDB (produk domestik bruto)," kata Charles Meikyansah dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 November 2024.

Termasuk perusahaan besar seperti PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang banyak mengekspor produknya ke luar negeri.


Charles menyatakan, DPR siap mengawal kebijakan-kebijakan yang mendukung daya saing industri domestik, seperti industri tekstil. Misalnya dengan pengetatan impor dan insentif bagi produksi lokal.

Sebelumnya pengusaha menilai, salah satu penyebab banjirnya barang impor adalah karena adanya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan pengaturan impor. Pihak pengusaha berharap Pemerintah bisa merevisi aturan ini.

“Pada intinya kita ingin agar industri di dalam negeri, termasuk industri tekstil dapat dijaga dari persaingan tidak sehat. Jadi memang harus ada intervensi yang mendukung dan menjaga iklim industri di Indonesia,” tutup Charles.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya