Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Riyadh Air Order 60 Pesawat Airbus Buat Penerbangan Tahun Depan

KAMIS, 31 OKTOBER 2024 | 16:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Maskapai penerbangan baru milik Arab Saudi, Riyadh Air  memesan 60 armada pesawat dari Airbus untuk lepas landas di tahun 2025. 

Seperti dikutip Kamis, 31 Oktober 2024, dalam  pernyataannya Riyadh Air mengungkapkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk membeli 60 pesawat Airbus A321neo lorong tunggal.

“Langkah terbaru ini dilakukan untuk persiapan menuju penerbangan perdana pada 2025,” kata perusahaan.

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), menganggap sektor penerbangan sebagai komponen utama dalam mewujudkan agenda reformasi Visi 2030 yang ia canangkan. 

Ia berambisi untuk melipatgandakan lalu lintas udara tahunan di negaranya menjadi 330 juta penumpang pada akhir dekade ini.

MBS mengumumkan pendirian Riyadh Air pada Maret 2023 dengan maskapai yang dimiliki oleh badan pengelola dana kekayaan negara Saudi, Dana Investasi Publik (PIF).

Kesepakatan yang diumumkan pada Rabu kemarin adalah pembelian besar kedua Riyadh Air. Tahun lalu perusahaan penerbangan itu juga sepakat membeli 39 Boeing Dreamliner berbadan lebar, dengan opsi tambahan pengadaan untuk 33 jet lagi. Saat ini total pesanan pesawat milik Riyadh Air kini menjadi 132 unit.

"Langkah ini memosisikan maskapai untuk melakukan operasi penerbangan yang efisien dengan memiliki campuran armada yang optimal demi memenuhi ambisi membangun jaringannya yang mencakup 100 tujuan pada 2030," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip AFP.

"Kami gembira memulai tonggak penting lainnya dalam perjalanan Riyadh Air dengan pesanan armada utama kedua maskapai, kali ini bermitra dengan Airbus," kata Gubernur PIF yang juga Chairman Riyadh Air, Yasir al-Rumayyan. 

Menurut dia, kesepakatan dengan Airbus kali ini semakin menegaskan ambisi Riyadh Air menjelang peluncuran tahun depan. Terlebih, maskapai tersebut tengah membangun jaringan internasional yang komprehensif dan menjadikan Ibu Kota Riyadh sebagai pusat penerbangan global yang strategis dan utama.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi pada Mei lalu, sektor penerbangan menyumbang 20 miliar Dolar AS terhadap ekonomi negara itu pada 2023. Sedikitnya 241.000 orang bekerja di sektor itu, dengan 717.000 lapangan pekerjaan akan segera dibuka di sektor pariwisata.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya