Berita

Ilustrasi pabrik Kimia Farma/Istimewa

Politik

Kementerian BUMN Tutup Mata Atas Persoalan Kimia Farma

KAMIS, 31 OKTOBER 2024 | 16:18 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Perusahaan pelat merah bidang farmasi, PT Kimia Farma Tbk, tengah menghadapi serangkaian tantangan serius yang memengaruhi stabilitas dan kinerja mereka. 

Akan tetapi, Kementerian BUMN dinilai tidak responsif bahkan cenderung tutup mata terhadap kondisi sulit yang dihadapi Kimia Farma.

"Kementerian BUMN melakukan pembiaran dan tidak mengurus Kimia Farma dengan benar, padahal masalah mereka sudah kasat mata," kata Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng, kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Kamis, 31 Oktober 2024.


Salamudin membeberkan, pada semester pertama 2024, Kimia Farma melaporkan kerugian finansial yang membengkak mencapai Rp226,78 miliar, naik signifikan dari Rp21,75 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Selain itu, perusahaan juga mengalami perubahan manajemen setelah dua komisaris, Darwin Wibowo dan Dwi Ary Purnomo, mengundurkan diri. Ini menyebabkan berkurangnya jumlah komisaris dari semula tujuh menjadi lima orang.

Tidak hanya itu, Kimia Farma juga tengah menjalani penyelidikan terkait pelaporan keuangan di salah satu anak perusahaannya, PT Kimia Farma Apotek (KFA), yang turut membebani kinerja keuangan perusahaan. 

Perusahaan juga menghadapi kendala operasional, dengan penurunan kapasitas produksi serta peningkatan biaya yang berdampak pada profitabilitasnya.

"Kimia Farma berupaya mengatasi masalah ini melalui berbagai langkah strategis, termasuk reorientasi bisnis dan restrukturisasi keuangan," ungkap Salamudin.

Dengan reorientasi strategis yang sedang dipersiapkan, Kimia Farma diharapkan mampu memperbaiki kinerjanya dan kembali ke jalur profitabilitas. Namun, dukungan dari pemerintah dianggap penting agar perusahaan mampu mengatasi tantangan-tantangan ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya