Berita

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield/Net

Dunia

AS Peringatkan Konsekuensi Berat Jika Iran Balas Israel

SELASA, 29 OKTOBER 2024 | 14:28 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Di hadapan Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat memperingatkan Iran soal konsekuensi berat yang akan mereka hadapi jika berani melakukan serangan balasan terhadap Israel.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menegaskan posisi AS yang akan membela Israel jika ada respons militer lanjutan dari Iran.

"Kami tidak akan ragu untuk bertindak membela diri. Jangan sampai ada kebingungan. Amerika Serikat tidak ingin melihat eskalasi lebih lanjut. Kami yakin ini harus menjadi akhir dari baku tembak langsung antara Israel dan Iran," tegasnya, seperti dimuat AFP pada Selasa, 29 Oktober 2024.

DK PBB menggelar rapat darurat setelah Israel menyerang pabrik rudal dan lokasi lain di Iran sebelum fajar pada hari Sabtu, 26 Oktober 2024. Itu adalah balasan atas serangan Iran pada 1 Oktober terhadap Israel dengan sekitar 200 rudal balistik.

Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saied Iravani menuduh Washington terlibat dalam serangan tersebut melalui dukungan militer untuk sekutunya.

Dia menekankan bahwa Iran memiliki hak untuk membela diri ketika wilayah teritorinya diserang.

"Namun, sebagai negara berdaulat, Republik Islam Iran memiliki hak yang melekat untuk menanggapi tindakan agresi ini pada waktu yang dipilihnya," tegas Saied.

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon meminta DK PBB untuk menjatuhkan sanksi tambahan pada infrastruktur militer dan ekonomi Iran dan menghentikan pengembangan nuklir di negara itu.

Danon menggambarkan serangan Israel terhadap Iran sangat terukur dan proporsional. Tetapi setiap serangan balik akan dibalas secara tegas.

"Setiap agresi lebih lanjut akan menghadapi konsekuensi yang cepat dan tegas," kata dia.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

UPDATE

Gali Potensi, Pemuda Diharapkan Raih Peluang Dunia Digital

Kamis, 31 Oktober 2024 | 14:02

Pelaku Mutilasi di Jakut Ditangkap di Rumahnya

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:55

Mendagri Tugasi Ribka Haluk Urus Papua dan Bima Arya Dukcapil

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:51

Pendapatan Terus Merosot, Dropbox akan PHK 20 Persen Tenaga Kerja

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:42

Senator Jabar Ajak Stakholder Aktif Wujudkan Pilkada Berkualitas

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:38

Maarten Paes Sabet Penghargaan Save of The Year di MLS

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:27

Apindo Keberatan UMP 2025 Naik 10 Persen, Pengusaha Usulkan Formula Ini

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:24

Ini Detik-detik Mobil tvOne Diseruduk Truk di Tol Pemalang

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:20

DKPP Minta Penyelenggara Pemilu Satu Frekuensi Menjaga Integritas

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:05

Xiaomi Luncurkan HyperOS 2, Sistem Operasi yang Dibanjiri Ai

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:00

Selengkapnya