Tindakan cawe-cawe pejabat pemerintah dalam gelaran Pilkada Serentak 2024 seharusnya tidak terjadi. Apalagi, Presiden Prabowo Subianto saat pelantikan beberapa waktu lalu cukup lantang menekankan agar pesta demokrasi digelar tanpa kecurangan.
Demikian antara lain disampaikan pemerhati sosial politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar dalam mencermati dinamika politik di Pilkada Sumut 2024, khususnya di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2024.
Shohibul melihat, ada indikasi cawe-cawe yang diduga dilakukan Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni demi memenangkan salah satu pasangan calon di Pilgub Sumut.
Jika dugaan cawe-cawe ini dibiarkan, maka pidato Presiden Prabowo saat pengucapan sumpah jabatan di gedung DPR/MPR, Minggu, 20 Oktober 2024 lalu sia-sia.
“Agar pidato (Prabowo) tidak sia-sia dan orang seperti Agus Fatoni tidak terus bersandiwara, maka saatnya presiden memberikan instruksi dan peringatan keras kepada semua pejabat kepala daerah dan pihak lainnya untuk tidak merusak integritas pemilu,” kata Shohibul dalam keterangannya, Minggu, 27 Oktober 2024.
Shohibul menyatakan, tidak hanya jajaran Pj Kepala Daerah yang harus diawasi, melainkan juga jajaran penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu agar pesta demokrasi bisa berjalan adil dan jujur.
“Selama ini masyarakat merasa tahu banyak namun tak berdaya menghalangi karena tahu risiko di balik sikap perlawanan terhadap praktik penyimpangan dari tangan-tangan rezim,” tegasnya.
Pesan tegas sebelumnya disampaikan Prabowo Subianto agar semua pihak turut mewujudkan demokrasi yang santun dan sesuai dengan budaya Indonesia. Pidato yang disampaikan usai sumpah jabatan sebagai presiden periode 2024-2029 itu pun tersirat menyinggung soal Pilkada 2024.
“Demokrasi di mana mengoreksi harus tanpa caci maki, bertarung tanpa membenci, bertanding tanpa berbuat curang. Demokrasi kita harus demokrasi yang menghindari kekerasan, adu domba, hasut menghasut," kata Prabowo dalam pidatonya beberapa waktu lalu.
Adapun dugaan cawe-cawe Agus Fatoni di Pilkada Sumut mulai banyak disuarakan aktivis hingga pemerhati politik.
Sosok birokrat yang menjabat Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini dinilai memperlihatkan cawe-cawe untuk memenangkan salah satu pasangan calon di Pilgub Sumut 2024, yakni pasangan Bobby-Surya.
"Ada banyak agenda kegiatan daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang digelar hanya sebagai panggung kampanye Bobby-Surya. Nah, bagaimana mungkin masyarakat percaya lagi dengan Pj Gubsu dan seruannya itu," kata Ketua Kombatan Bersih Sumut, Abyadi Siregar, Jumat, 25 Oktober 2024.