Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump pada 2017/Tangkapan layar RMOL
Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya angkat bicara menanggapi pernyataan yang dilontarkan Donald Trump, bahwa mantan Presiden AS itu pernah mengancam akan menyerang Moskow.
Berbicara pada konferensi pers setelah berakhirnya KTT BRICS di Kazan pada Kamis 24 Oktober 2024, Putin mengatakan ia bahkan tidak ingat Trump pernah mengatakan itu. Ia malah menganggap jika memang Trump pernah melontarkan ancaman seperti itu, itu adalah pembicaraan kampanye pemilu yang normal di AS.
Putin menegaskan gagasan untuk mencoba mengancam Rusia adalah kontraproduktif, sebaiknya jangan diambil hati.
"Saya tidak ingat percakapan seperti itu dengan Tuan Trump," kata Putin, seperti dikutip dari RT.
"Kampanye presidensial AS saat ini sedang dalam tahap yang sangat panas, saya sarankan untuk tidak menanggapi pernyataan siapa pun terlalu serius," ujarnya.
Putin mengungkapkan mengancam Rusia hanya akan membuat "kami semakin berani.”
Awal minggu ini, dalam sebuah pertemuan dengan editor Wall Street Journal, Trump menceritakan sebuah kisah tentang percakapan yang diduga dilakukannya dengan Putin pada suatu waktu selama masa jabatannya sebagai presiden.
Menurut Trump, ia memberi tahu Putin bahwa jika Rusia menyerang Ukraina, AS akan menyerang Rusia dengan sangat keras dan tepat di tengah-tengah Moskow.
Ketika Putin diduga menyuarakan ketidakpercayaannya, Trump mengaku telah berkata, "Anda akan dipukul dengan sangat keras, dan saya akan mencopot kubah-kubah sialan itu dari kepala Anda."
Politisi AS tersebut tampaknya menyamakan Kremlin dengan Katedral St. Basil di dekatnya.
Trump telah berulang kali mengklaim bahwa konflik Rusia-Ukraina saat ini tidak akan terjadi jika ia tetap menjabat setelah 2020, dan bahwa ia akan menemukan cara untuk mengakhirinya dalam beberapa hari setelah terpilih kembali.