Berita

Wall Street/Ist

Bisnis

Bursa Wall Street Terperosok, Saham McDonald’s Anjlok Lebih dari 5 Persen karena Wabah E-Coli

KAMIS, 24 OKTOBER 2024 | 07:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saham-saham Amerika Serikat di Wall Street terperosok pada perdagangan Rabu 23 Oktober 2024 waktu setempat, atau Kamis WIB. 

Hal ini dipicu karena kenaikan imbal hasil US Treasury yang menekan saham megacap, membuat investor menjadi kurang yakin tentang pemotongan suku bunga yang kuat dari Federal Reserve. 

Dilaporkan oleh Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 409,94 poin, atau 0,96 persen menjadi 42.514,95. 

S&P 500 menyusut 53,78 poin, atau 0,92 persen, menjadi 5.797,42. Nasdaq Composite Index juga anjlok 296,47 poin, atau 1,60 persen, menjadi 18.276,65. 

Indeks berbasis S&P 500 mencatat penurunan harian ketiga berturut-turut. Dari 11 subsektor S&P, hanya utilitas dan real estat yang membukukan kenaikan.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun mencapai titik tertinggi tiga bulan dengan investor menilai kembali prospek pemotongan suku bunga the Fed selama beberapa bulan ke depan dengan latar belakang data ekonomi yang kuat dan pemilihan presiden yang akan datang.

Saham-saham teknologi besar merasakan dampak paling parah. Apple dan Nvidia masing-masing turun lebih dari 2 persen, sementara saham Meta Platforms anjlok 3 persen. Netflix dan Amazon juga tidak luput dari tekanan, masing-masing kehilangan sekitar 2 persen.

Saham blue-chip seperti McDonald’s juga terperosok. Saham perusahaan makanan cepat saji ini anjlok 5,12 persen setelah CDC AS melaporkan wabah E-coli terkait menu Quarter Pounder. Wabah ini telah menyebabkan 10 orang dirawat di rumah sakit dan satu korban meninggal dunia, semakin menambah beban sentimen negatif pasar.

"Pasar sedang berjuang untuk mencerna kenaikan imbal hasil terbaru ini," kata Adam Turnquist, Chief Technical Strategist LPL Financial, sambil menambahkan imbal hasil yang lebih tinggi menekan saham.

Coca-Cola turun 2,07 persen setelah perusahaan itu menegaskan kembali prospek pertumbuhan laba tahunannya meski memperkirakan pendapatan yang lebih tinggi.

Sementara, saham Boeing tersungkur 1,76 persen setelah pabrikan pesawat itu melaporkan kerugian kuartalan sebesar 6 miliar Dolar AS karena aksi mogok yang melumpuhkan.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

DPR Sambut Baik Upaya Indonesia Ingin Gabung BRICS Plus

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:53

Divonis 20 Tahun Penjara, Pelaku Pembunuhan di Subang Ajukan Kasasi

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:37

Asupan Protein Ikan Pegang Peran Penting Gizi Rakyat

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:15

Fraksi PKS Dukung Visi Swasembada Pangan dan Energi Prabowo

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:58

Aksi Heroik Kapal Bakamla

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:46

Lahan Tembakau Blora Berkembang Pesat, Petani Sejahtera

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:03

Bermain Imbang 0-0 Lawan Australia, Timnas U-17 Pastikan Lolos Piala Asia

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:50

Bukit Tidar yang Penuh Kenangan

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:24

DPD Dorong Lemhanas Bikin Film Bertema Patriotisme

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:08

Pakar Hukum Endus Ada Pengkondisian Kasus Denny Indrayana

Senin, 28 Oktober 2024 | 02:29

Selengkapnya