Presiden Taiwan, Lai Ching-te/Net
Taiwan mulai melakukan inventarisasi bulanan atas persediaan penting seperti beras dan memastikan bahwa persediaan tersebut aman jika blokade Tiongkok benar-benar terjadi.
Tiongkok menggelar aktivitas militer hampir setiap hari di sekitar Taiwan, termasuk latihan perang, praktik blokade, dan serangan terhadap pelabuhan.
Kementerian Pertanian Taiwan telah memastikan stok beras berada di atas level tiga bulan dan persediaan makanan disimpan di seluruh wilayah untuk menurunkan risiko serangan.
"Stok beras Taiwan saat ini cukup setidaknya selama tujuh bulan dan rencana penjatahan beras melalui stasiun pasokan di seluruh pulau sedang dibuat jika terjadi krisis pangan," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
Reuters pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Menurut Kementan Taiwan, selama blokade, lebih banyak lahan pertanian akan digunakan untuk menanam padi. Mereka juga akan memprioritaskan menanam ubi jalar, kacang kedelai, dan sayuran segar serta menggunakan lebih banyak kolam untuk akuakultur.
Dalam skenario di mana penangkapan ikan di laut tidak diizinkan, kementerian mengatakan persediaan pakan ikan di pulau itu akan cukup untuk mendukung penangkapan ikan di kolam selama lebih dari tiga bulan.
Selain itu, satuan tugas juga dibentuk guna memastikan keamanan pasokan pangan dengan melakukan inventarisasi sumber daya pangan di pulau tersebut setiap bulan.
Taiwan, pusat pertanian selama penjajahan Jepang dari tahun 1895 hingga 1945, bergantung pada impor untuk sebagian besar kebutuhan pangannya karena lahan pertanian diambil alih untuk pabrik selama industrialisasi pesat yang dimulai pada tahun 1960-an.
Tingkat swasembada pangan Taiwan pada tahun 2023 turun menjadi 30,3 persen, level terendah dalam 18 tahun, menurut laporan sebelumnya dari kementerian tersebut.
Biro Keamanan Nasional mengatakan pasukan siber Tiongkok sedang mengasah keterampilan mereka untuk menyusup ke infrastruktur daring utama seperti telekomunikasi Taiwan.
Selain itu, selama dua tahun terakhir, Tiongkok telah melakukan patroli kesiapan tempur gabungan di dekat Taiwan tiga hingga empat kali per bulan.
Jumlah pesawat tanker yang digunakan untuk pengisian bahan bakar udara, pendaratan kapal, dan pasukan lain yang berpartisipasi dalam pelatihan telah ditingkatkan secara bertahap.