Berita

Burger McDonald's/Net

Dunia

Burger Quarter Pounder McDonald's Picu Diare Berdarah, Sudah Ada Korban Meninggal

RABU, 23 OKTOBER 2024 | 12:47 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Hamburger Quarter Pounder buatan McDonald's diduga menjadi penyebab wabah infeksi Escherichia coli (E. coli) di 10 negara bagian Amerika Serikat.

Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengungkap bahwa satu orang meninggal dan 49 orang sakit karena strain E. coli O157:H7, yang dapat menyebabkan penyakit serius.

Kejadian itu dikaitkan dengan wabah tahun 1993 yang menewaskan empat anak setelah memakan burger setengah matang di restoran Jack in the Box.

Semua korban yang diwawancarai melaporkan telah makan di McDonald's sebelum gejala infeksi E. coli mereka rasakan, dan sebagian besar menyebutkan makan hamburger Quarter Pounder.

E. coli adalah bakteri yang biasa hidup di usus manusia dan hewan, yang fungsinya sebenarnya untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Namun, jenis E. coli 0157 mampu merusak dinding dari usus kecil dan mengakibatkan terjadinya diare yang bercampur dengan darah.

Dikatakan CDC, sebagian besar penyakit dilaporkan di Colorado dan Nebraska. Bahan spesifik yang terkait dengan penyakit tersebut belum diidentifikasi tetapi para penyelidik berfokus pada bawang bombay segar dan daging sapi segar.

"Temuan awal dari penyelidikan menunjukkan bahwa sebagian penyakit mungkin terkait dengan bawang bombay yang digunakan dalam Quarter Pounder dan bersumber dari satu pemasok yang melayani tiga pusat distribusi," kata Kepala Rantai Pasokan McDonald's Amerika Utara Cesar Piña, seperti dimuat Reuters pada Rabu, 23 Oktober 2024.

McDonald's secara proaktif menyingkirkan bawang bombay dan daging sapi yang digunakan untuk hamburger Quarter Pounder dari toko-toko di negara bagian yang terkena dampak.

Pengacara keamanan pangan AS terkemuka Bill Marler, yang mewakili korban wabah Jack in the Box, mengatakan bawang bombay adalah sumber kontaminasi yang paling mungkin dan telah dikaitkan dengan wabah E. coli O157:H7 sebelumnya.

"Daging sapi tampaknya tidak mungkin, karena wabah tersebut telah menjadi hal yang jarang terjadi karena langkah-langkah keamanan pangan," kata Marler, pendiri Marler Clark di Seattle.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya