Berita

Bakamla RI melalui unsur Kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301 mengusir kapal China Coast Guard (CCG) 5402 di Laut Natuna Utara, pada Senin 21 Oktober 2024./Humas Bakamla

Pertahanan

Bakamla Usir Kapal China di Laut Natuna Utara, di Hari yang Sama Gibran Bertemu Han Zheng

SELASA, 22 OKTOBER 2024 | 07:29 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Bakamla RI melalui unsur Kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301 mengusir kapal China Coast Guard (CCG) 5402 di Laut Natuna Utara, pada Senin 21 Oktober 2024.

Kapal CCG 5402 diduga mengganggu kegiatan Survei dan Pengolahan Data Seismik 3D Arwana yang sedang dilaksanakan oleh PT. Pertamina East Natuna menggunakan Kapal MV Geo Coral.

Mulanya, Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla RI mendapatkan informasi intelijen tentang adanya gangguan terhadap aktivitas survei MV Geo Coral. 


Saat itu, MV Geo Coral didampingi tiga Chase Vessel, yaitu UB Anugerah Bersama 17, AHT PSB Roller, dan TB Teluk Bajau Victory. Kemudian, terjadi gangguan yang dilakukan oleh kapal China Coast Guard 5402 di Wilayah Kerja PT Pertamina East Natuna yang masuk Landas Kontinen Indonesia di Laut Natuna Utara.

Dari informasi tersebut, KN. Tanjung Datu-301 bergerak menuju lokasi kejadian dan mendeteksi kapal CCG 5402 pada pukul 05.30 WIB di baringan 125 dengan jarak 7,3 Nautical Miles (NM).

"KN. Tanjung Datu-301 mencoba berkomunikasi melalui radio dengan kapal tersebut, namun kapal CCG 5402 bersikeras bahwa wilayah tersebut merupakan bagian dari yurisdiksi Tiongkok," kata Pranata Humas Ahli Muda Kapten Bakamla Yuhanes Antara dalam keterangan resmi yang diterima redaksi pada Senin, 21 Oktober 2024.

Sekitar pukul 05.38 KN Tanjung Datu 301 mendapat perbantuan kekuatan dari kapal patroli TNI Angkatan Laut KRI Sutedi Senaputera 378 dan Pesawat Patroli Udara Maritim Bakamla RI.

Bersama-sama, kedua kapal patroli Indonesia tersebut melaksanakan shadowing dan akhirnya berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara.

"Bakamla RI akan terus melakukan patroli dan pemantauan intensif di wilayah perairan Natuna Utara untuk memastikan kegiatan survei seismik berjalan tanpa gangguan serta menjaga kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia," kata Yuhanes.

Operasi ini juga mencerminkan komitmen Bakamla RI dalam menjaga ketertiban dan keamanan maritim di perairan strategis Indonesia.

Di saat yang bersamaan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjamu Wakil Presiden China Han Zheng di hari pertama ia menjabat sebagai wakil presiden RI.

Gibran mengawali agendanya dengan menghadiri acara pelantikan menteri di Kabinet Merah Putih pada pukul 10.00 WIB di Istana Negara.

Lalu, pada pukul 11.30 WIB, Gibran bertemu dengan Han Zheng di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya