Berita

Calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, saat berpidato di Congressional Hispanic Caucus Institute (CHCI) Leadership Conference, pada Rabu, 18 September 2024/AFP

Dunia

Lampaui Trump, Dana Kampanye Kamala Harris Capai 270 Juta Dolar AS

Laporan: Jelita Mawar Hapsari
SENIN, 21 OKTOBER 2024 | 14:57 WIB

Memasuki bulan terakhir kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris tercatat mengeluarkan dana  sebesar 270 juta dolar AS (4,1 triliun rupiah), jauh di atas Donald Trump dengan 78 juta Dolar AS (Rp.1,2 triliun).

Keduanya menggelontorkan puluhan juta Dolar AS untuk iklan televisi guna memaksimalkan dukungan menjelang pemungutan suara pada 5 November mendatang, menurut laporan keuangan terbaru yang dirilis pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Dilansir dari Reuters, Senin, 21 Oktober 2024, Wakil presiden dari Partai Demokrat, Harris, telah membangun keunggulan finansial signifikan sejak meluncurkan kampanyenya pada Juli, setelah Presiden Joe Biden menghentikan upayanya untuk terpilih kembali.  

Harris melaporkan kepada Komisi Pemilu Federal AS (FEC), bahwa kampanyenya menghabiskan 270 juta Dolar AS bulan lalu, sebagian besar untuk iklan.  

Mantan Presiden dari Partai Republik, Trump, juga mengalokasikan sebagian besar pengeluarannya untuk iklan, namun jumlahnya hanya 78 juta Dolar AS pada bulan yang sama.  

Dengan dana yang lebih besar, Harris dapat menayangkan iklan televisi secara masif pada hari-hari terakhir sebelum pemilihan, meski hal itu belum tentu memastikan kemenangannya.  

Harris dan Partai Demokrat telah menyiapkan strategi penggalangan dana lewat dua komite yaitu, Harris Victory Fund dan Harris Action Fund.

Berdasarkan pengajuan terbaru, komite-komite tersebut telah melakukan penggalangan dana gabungan, bekerja sama secara langsung dengan tim kampanye Harris, DNC, dan komite Partai Demokrat di tiap-tiap negara bagian. Mereka bersama-sama berhasil mengumpulkan 652 juta Dolar AS antara bulan Juli hingga September tahun ini.

Sementara itu, Trump juga membentuk tim penggalangan donasi seperti, komite GOP, Komite Trump 47, dan Komite Nasional di bawah naungan Trump hanya sebesar 340 juta Dolar AS.

Memasuki bulan Oktober perolehan uang segar yang diterima Partai Republik dan Trump sebesar 77 juta Dolar AS. Sedangkan Harris dan Partai Demokrat sebesar 112 juta Dolar AS.

Harris telah mengumpulkan lebih banyak dana daripada Trump dalam beberapa bulan terakhir, terutama dari donatur kecil. Pada September, misalnya, Harris berhasil mengumpulkan 222 juta dolar AS, sementara Trump hanya meraih 63 juta Dolar AS.  

Namun, Trump tetap mendapat dukungan dari para penyumbang kaya, termasuk miliarder Elon Musk, yang memberikan kontribusi besar kepada kelompok pendukungnya.  

America PAC, salah satu kelompok pendukung terbesar Trump, menerima sumbangan 25 juta Dolar AS pada September dari Timothy Mellon, miliarder konservatif.

Berdasarkan laporan terpisah kepada FEC, Mellon, pewaris keluarga bank Mellon di Pittsburgh, sebelumnya telah menyumbang setidaknya 115 juta dolar AS kepada America PAC tahun ini, yang alokasi sebagian besar dananya untuk iklan televisi yang mendukung Trump.  

Sementara itu, kampanye Harris melaporkan kepada FEC, bahwa mereka memasuki Oktober dengan dana sebesar 187 juta dolar AS, dibandingkan 120 juta dolar AS yang dimiliki kampanye Trump.  

Uang kampanye kedua calon presiden, baik Harris dan Trump akan terus menerus dibakar secara besar-besaran untuk strategi kampanye, seperti periklanan dan operasi di setiap negara bagian, termasuk membangun kantor lapangan dan gaji staf selama empat minggu ke depan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya