Berita

Pembangunan apartemen di Beijing, China/Reuters

Bisnis

Penurunan Harga Rumah di Tiongkok Capai 5,8 Persen per September, Terbesar dalam 9 Tahun

JUMAT, 18 OKTOBER 2024 | 14:58 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Harga rumah baru di China dilaporkan mengalami penurunan terbesar sejak Mei 2015 pada bulan September 2024 ini di tengah krisis sektor properti di negara tersebut.

Seperti dikutip dari Reuters pada Jumat 18 Oktober 2024, data resmi yang dirilis Biro Statistik Nasional Tiongkok (NBS) menunjukkan harga rumah baru turun 5,8 persen secara tahunan, lebih dalam dari penurunan 5,3 persen pada bulan Agustus 2024.

Penurunan harga rumah baru di negara itu telah berlangsung selama 15 bulan berturut-turut, dengan penurunan bulanan sebesar 0,7 persen pada September, setara dengan penurunan pada Agustus.

Di antara 70 kota yang disurvei oleh NBS, hanya dua kota yang melaporkan kenaikan harga rumah secara tahunan pada bulan September. Data terpisah yang juga dipublikasikan menunjukkan penjualan properti turun 17,1 persen pada periode Januari-September, sedikit membaik dari penurunan 18,0 persen pada periode Januari-Agustus. 

Pelemahan sektor properti ini telah menekan indeks real estat CSI300 Tiongkok, yang turun hampir 3 persen pada perdagangan awal, menghambat kinerja indeks pasar saham yang lebih luas.

Sektor properti yang pernah berkontribusi hingga seperempat dari aktivitas ekonomi Tiongkok, kini menjadi penghambat utama pertumbuhan ekonomi. 

Meskipun pemerintah telah memperkenalkan berbagai langkah untuk mendukung sektor ini, seperti menurunkan suku bunga hipotek yang lebih rendah dan pelonggaran pembatasan pembelian rumah, permintaan hanya berpengaruh sedikit meningkat di kota-kota besar.
 
Analis S&P Global Ratings, Edward Chan memperkirakan penjualan properti nasional akan menurun menjadi sekitar 8,5 triliun-9 triliun yuan pada 2024.

"Kami memperkirakan penjualan properti nasional akan turun menjadi sekitar 8,5 triliun-9 triliun yuan pada tahun 2024 dan selanjutnya menjadi 8 triliun-8,5 triliun yuan pada tahun 2025,"kata Edward.

Pada Kamis, para pejabat mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan pembiayaan untuk proyek perumahan yang berada dalam daftar putih pemerintah menjadi 4 triliun Yuan China atau sekitar Rp8.700 triliun.

Otoritas juga berjanji untuk memfasilitasi renovasi satu juta rumah, langkah itu diyakini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan memulihkan sektor properti negara tersebut.

Populer

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

UPDATE

Irwasum Polri Pimpin Panen Jagung Serentak di Madiun

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:40

Alex Indra Minta Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Pangan di Ramadan dan Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:37

Pemerintah dan Pertamina Jamin Stok Elpiji Aman Jelang Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:34

Cak Imin Ceramahi Mendes Yandri: Hati-Hati jadi Pejabat

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:24

Kelompok Ini Berhak Dapat Layanan Transportasi Gratis di Jakarta

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:23

Satgas Damai Cartenz Buru Enam Napi Lapas Wamena yang Kabur

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:08

Cagub Papua Mathius Fakhiri: Keadilan Akhirnya Datang Juga

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:07

PKS Siapkan Berbagai Program Sosial Selama Ramadan

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:47

KWI Anugerahi Penghargaan Tujuh Organisasi Lintas Iman

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

DPR Ditagih Selesaikan RUU Pemilu

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

Selengkapnya