Berita

Deputi Operasi BSSN Mayjen TNI Dominggus Pakel dan Ketua PP Korps Menwa Indonesia Mayjen TNI (Purn) Jan Pieter Ate/Ist

Politik

BSSN: Serangan Siber Bisa Memecah Belah Bangsa

KAMIS, 17 OKTOBER 2024 | 12:15 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Ancaman serangan siber kini tidak lagi hanya bersifat teknis, tetapi juga sosial, dan berpotensi besar dapat memecah belah bangsa melalui penyebaran hoaks, propaganda, dan manipulasi informasi. 

Ancaman siber tentunya juga akan selalu berbanding lurus dengan kemajuan teknologi.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Operasi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Mayjen TNI Dominggus Pakel, dalam pertemuan dengan Korps Menwa Indonesia di Kantor BSSN, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.


“Internet kini menjadi jalur utama dalam bebagai aktivitas seperti komunikasi, transaksi ekonomi, bahkan sosial dan budaya  yang mencakup seluruh elemen masyarakat, pemerintahan, hingga sektor swasta," kata Dominggus melalui siaran pers yang duterima redaksi, Kamis, 17 Oktober 2024.

Dominggus mengatakan, ketergantungan terhadap internet begitu tinggi, namun keberlangsungan internet juga memerlukan dukungan daya listrik. 

Menurut Dominggus, jika terjadi gangguan pada jaringan listrik, seperti PLN lumpuh, maka seluruh sistem internet akan ikut lumpuh, sehingga dapat mengancam tatanan ekonomi, politik, sosial, budaya, hingga pertahanan dan keamanan (epoleksosbud hankam) nasional.

Ancaman negara saat ini, lanjut Dominggus, tidak hanya berfokus pada empat matra pertahanan (TNI dan Polri), tetapi juga pada dimensi kelima, yaitu ancaman siber di dunia maya. 

“Dengan 512 pemerintah daerah dan 98 infrastruktur kementerian serta lembaga swasta yang rentan terhadap serangan siber, diperlukan kerjasama lintas sektor untuk menghadapi ancaman ini,” kata Dominggus.

Sementara Ketua Pengurus Pusat Korps Menwa Indonesia, Mayjen TNI (Purn) Jan Pieter Ate menekankan bahwa dunia kini memasuki era perang generasi kelima (G5), yang mencakup serangan asimetris, hybrid, dan modern. 

“BSSN sebagai garda utama keamanan siber Indonesia,  menghadapi serangan siber yang bersifat teknis," kata Jan.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya