Berita

Aksi unjuk rasa warga Mengare Gresik di KEK JIIPE Manyar/Istimewa

Nusantara

Tagih Janji PT Freeport, Warga Mengare Geruduk KEK JIIPE Manyar Gresik

RABU, 16 OKTOBER 2024 | 04:41 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Ratusan warga dari Desa Watuagung, Tajungwidoro, dan Kramat (Pulau Mengare), Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Manyar. 

Para demonstran tampak berorasi dengan menggunakan megaphone sambil membentangkan spanduk bertuliskan "Buat apa dibangun pabrik pengolah emas, kalo kita tetap susah beli beras!!!". 

Menurut Koordinator aksi, Abdul Amin, aksi demo ini dilakukan sebagai bentuk ketidakpuasan atas penyerapan tenaga kerja warga Mengare di Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dinilai jauh dari kesepakatan awal sebesar 60 persen. 

"Kami ingin menyampaikan aspirasi, terkait penyerapan tenaga kerja yang pernah dijanjikan oleh pihak KEK JIIPE. Sebab pernah dijanjikan 60 persen warga Mengare akan diserap sebagai tenaga kerja dan sejauh ini belum direalisasikan ini yang kami tagih," ucapnya, dikutip RMOLJatim, Selasa, 15 Oktober 2024. 

Sementara, warga Mengare lainnya Sahroni menambahkan, pembangunan KEK JIIPE sangat terdampak bagi warga Mengare. Karena, banyak tambak milik warga yang kena abrasi air laut dampak dari proyek reklamasi. 

"Kami ini keseharian bekerja sebagai nelayan dan petambak, banyak tambak warga yang hilang disapu gelombang pasang air laut. Karena proyek JIIPE, makanya yang terdampak meminta untuk diprioritaskan bekerja di Smelter PTFI yang sudah mulai beroperasi," ungkapnya. 

"Kami menuntut hak-hak kita sebagai warga Mengare disejahterakan terkait adanya PT Freeport ini. Karena kami beranggapan sebagai warga lokal terutama berada di ring satu penyerapan tenaga kerjanya harus besar. Sampai saat ini belum kami rasakan," sambung Sahroni. 

Dengan adanya aksi unjuk rasa, Sahroni berharap akan ada solusi melalui mediasi antara kedua belah pihak. Jika mediasi tidak ada titik temu dan mengalami jalan buntu, tidak menutup kemungkinan warga akan kembali turun kembali dengan massa yang lebih besar lagi.

"Aspirasi sudah kita sampaikan ke PT Freeport, ketika nanti tidak ada mediasi atau kesepakatan bersama. Kita akan bawa massa yang lebih besar lagi, untuk berunjuk rasa kembali menuntut hak. Serta kita buktikan bahwasanya, kami warga lokal yang kompak," tegasnya.

Terkait hal tersebut, pihak PT Freeport Indonesia saat dikonfirmasi lewat sambungan seluler dan melalui pesan elektronik WhatsApp belum memberikan respons.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Puan: PDIP Solid Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:50

DPD Wanti-wanti Penanganan Krisis Pangan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:44

IFW Minta Pemerintah Waspadai Trik Menyulap Gandum Pangan Jadi Bahan Pakan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:39

Usut Korupsi di ASDP, KPK Panggil 2 Penilai KJPP

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:37

Harga CPO Naik 1 Persen Usai Anjlok Dua Hari Beruntun

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:37

Calon Kepala BIN Herindra Komitmen Jaga Keutuhan NKRI

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:33

Penasihat Presiden UEA Digadang Jadi Pemimpin Gaza Usai Perang

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:32

Gandeng Industri, Kemenperin Optimis IMC Berperan Tekan Impor Mesin Produksi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:30

Jokowi: Ketahanan Pangan, Fondasi Kesejahteraan Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:19

PM Italia Nekat Kunjungi Lebanon usai Serangan di UNIFIL

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:17

Selengkapnya