Berita

(Kiri) Presiden Jokowi saat meresmikan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur pada bulan lalu, (kanan) Kebakaran yang terjadi di smelter pada Senin 14 Oktober 2024/kolase RMOL

Bisnis

Belum Sebulan Diresmikan Jokowi Smelter Freeport di Gresik Kebakaran, Segini Nilai Investasinya

SELASA, 15 OKTOBER 2024 | 13:20 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur yang mengalami kebakaran pada Senin 14 Oktober 2024 memiliki nilai investasi yang fantastis.

Berdasarkan keterangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada September lalu, smelter tersebut memiliki lahan seluas 104 hektare dengan investasi sebesar 3,7 miliar Dolar AS atau senilai Rp56 triliun.

"Setelah 30 bulan (dibangun), Alhamdulillah hari ini bisa kita resmikan (smelter PT Freeport Indonesia). Saya tadi muter lahan yang dipakai lebih dari 100 hektare, 104 hektar. Sangat besar sekali. Investasi tadi Rp56 triliun rupiah," kata Jokowi saat peresmian smelter pada Senin 23 September 2024 lalu.


Menurut Jokowi, penerimaan negara dari pembangunan smelter tersebut dapat mencapai Rp80 triliun, yang berbentuk pajak dividen, royalti, pajak penghasilan (Pph) hingga pajak ekspor.

"Hitung-hitungan saya, penerimaan negara masuk kira-kira 80 triliun rupiah dari PT Freeport Indonesia, baik berupa dividen royalti, PPH badan, PPH karyawan, pajak untuk daerah, bea keluar, pajak ekspor, semuanya kira-kira angkanya seperti itu. Ini angka yang sangat besar sekali," tutur Jokowi.

Menurut kepala negara itu, pembangunan smelter PT Freeport di Gresik ini merupakan upaya pemerintah agar industri Indonesia dapat mandiri dalam mengolah sumber daya alam yang dimiliki. Jokowi tidak ingin Indonesia mengekspor bahan mentah ke negara lain.

Namun sayangnya, belum genap satu bulan diresmikan, smelter tersebut mengalami kebakaran dan belum diketahui apa penyebabnya.

VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati melaporkan pada pukul 20.45 WIB kebakaran di smelter berhasil dikendalikan dengan baik dan tidak ada korban jiwa.

"Seluruh karyawan telah dipastikan aman dan tidak ada cedera yang dilaporkan. Keselamatan seluruh karyawan adalah prioritas utama kami," tutur Katri

Saat ini perusahaan tersebut tengah melakukan pendataan dan evaluasi mengenai kerusakan yang terjadi akibat peristiwa naas tersebut.

"PTFI akan melakukan asesmen dari kerusakan yang terjadi dan evaluasi terkait penyebab utama kejadian ini setelah area di unit ini aman untuk dimasuki," ungkap Katri.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya