Berita

Dana Moneter Internasional/RMOL

Bisnis

IMF Akan Kurangi Biaya Pinjaman 1,2 Miliar Dolar AS per Tahun

SABTU, 12 OKTOBER 2024 | 13:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dana Moneter Internasional (IMF) sepakat mengurangi biaya pinjaman para anggotanya sekitar 1,2 miliar Dolar AS setiap tahunnya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam sebuah pernyataan pada Jumat 11 Oktober 2024 waktu setempat.

"Langkah-langkah yang disetujui akan menurunkan biaya pinjaman IMF bagi para anggotanya hingga 36 persen, atau sekitar 1,2 miliar Dolar AS per tahun," kata Georgieva, seperti dimuat Reuters.

"Jumlah negara yang dikenai biaya tambahan pada tahun fiskal 2026 diperkirakan akan turun dari 20 menjadi 13," ujarnya.

Langkah tersebut datang setelah IMF pada tahun ini memutuskan untuk meninjau kebijakannya mengenai biaya dan biaya tambahan untuk pertama kalinya sejak 2016, karena suku bunga yang lebih tinggi secara global telah mendorong biaya pinjaman lebih tinggi.

Dana tersebut membebankan bunga rutin, ditambah biaya tambahan untuk pinjaman di atas ambang batas atau durasi tertentu, dan biaya komitmen untuk pengaturan kehati-hatian.

IMF mengatakan biaya di atas suku bunga dana akan diturunkan, sementara ambang batas jumlah dan durasi akan meningkat, demikian pula ambang batas biaya komitmen.

"Meskipun mengalami penurunan yang signifikan, biaya dan biaya tambahan tetap menjadi bagian penting dari kerangka kerja sama pengelolaan risiko dan pinjaman kooperatif IMF, di mana semua anggota memberikan kontribusi dan semua dapat memperoleh manfaat dari dukungan saat dibutuhkan," kata Georgieva.

Perubahan akan berlaku pada tanggal 1 November.

Lima negara yang membayar biaya tambahan tertinggi adalah Ukraina, Mesir, Argentina, Ekuador, dan Pakistan menurut penelitian dari Pusat Kebijakan Pembangunan Global Universitas Boston.

Argentina, yang saat ini merupakan debitur terbesar IMF, akan menghemat lebih dari 3 miliar Dolar AS dengan perubahan tersebut, menurut Menteri Keuangan Pablo Quirno.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya