Berita

Prajurit TNI yang menjadi pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) Lebanon sedang berpatroli di blue line, Lebanon Selatan/Foto: Dok. UNIFIL

Dunia

Dua Tentara Indonesia Terluka, UNIFIL Ungkap Israel Sengaja Serang Menara Pengawas

SABTU, 12 OKTOBER 2024 | 07:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serangan Israel terhadap posisi Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa Bangsa di Lebanon (UNIFIL) yang melukai dua tentara Indonesia, diyakini sebagai tindakan yang disengaja.

Hal tersebut disampaikan juru bicara pasukan penjaga perdamaian, Andrea Tenenti, dalam sebuah wawancara dengan media Rusia RT pada Jumat 11 Oktober 2024.

"Setidaknya tiga serangan dikonfirmasi telah dilancarkan oleh Israel," kata Tenenti, seraya menambahkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menargetkan sistem komunikasi misi, kamera, dan menara pengawas yang terletak di dalam markas besarnya di Lebanon selatan.

Serangan tank Merkava militer Israel yang menembaki menara pengawas di kota perbatasan Naqoura, mengakibatkan pasukan penjaga perdamaian Indonesia terluka. 

Serangan ini terjadi pada Kamis ketika pasukan Zionis Israel mengintensifkan agresinya di Lebanon dengan dalih memerangi kelompok Hizbullah. Agresi yang dimulai sejak bulan lalu itu telah menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Peristiwa ini memicu kemarahan internasional. Indonesia dan negara-negara lain, termasuk Rusia, Italia, Prancis, Spanyol, Irlandia, Turki, dan Kanada, mengutuk tindakan IDF. Washington juga mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan laporan tentang insiden tersebut.

Ketika ditanya oleh RT, apakah UNIFIL menganggap serangan terhadap UNIFIL sebagai sesuatu yang tidak disengaja atau disengaja, Tenenti mengatakan bahwa misi tersebut cukup yakin bahwa serangan tersebut disengaja. 

"Kemarin, tiga serangan dianggap sebagai serangan yang disengaja," ujarnya, menyebut perkembangan tersebut "sangat memprihatinkan."

Menurut Tenenti, militer Israel meminta pasukan penjaga perdamaian untuk meninggalkan beberapa posisi mereka di Lebanon selatan sebelum serangan tersebut. 

"Kami memutuskan untuk tetap tinggal karena penting bagi bendera PBB untuk berkibar di wilayah tersebut, tempat kami telah diberi mandat oleh Dewan Keamanan PBB," ujarnya.

Juru bicara UNIFIL juga mengatakan bahwa ada satu serangan lagi terhadap posisi misi pada Jumat. 

"UNIFIL masih belum dapat menyatakan siapa yang bertanggung jawab karena kami masih menyelidikinya," katanya. 

Ia menambahkan, serangan tersebut mengakibatkan dua pasukan penjaga perdamaian lainnya terluka, salah satunya mengalami luka serius

Israel mengonfirmasi bahwa pasukannya melepaskan tembakan di dekat pangkalan UNIFIL setelah memerintahkan agar pasukan PBB di daerah tersebut untuk pergi atau berlindung. 

IDF mengklaim bahwa pejuang Hizbullah telah beroperasi di wilayah tersebut dari dalam dan dekat wilayah sipil serta posisi UNIFIL.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Update Kondisi Terkini Prajurit TNI Terkena Serangan Israel di Lebanon

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:10

Senator Aanya Buka-bukaan soal Interupsi Komeng di Paripurna DPD

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:08

Main dalam "In the Name of Justice", Steven Seagal Nyatakan Siap Mati Demi Rusia

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:02

Jelang Peresmian, Amanah Dorong Siswa jadi Agen Perubahan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:54

Industri Manufaktur Indonesia Raup Kesepakatan Bisnis Senilai Lebih dari 10 Juta Dolar AS di MWO

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:48

KTT ASEAN-India, Airlangga: Investasi India Konkret

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:43

Harga Emas Antam Melejit di Akhir Pekan, Satu Gram Nyaris Tembus Rp1,5 Juta

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:15

Berembus Demo 20 Oktober, Pengamat: Transisi Harus Tetap Mulus

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:06

Buyer dari 13 Negara Tandatangani Kontrak Kerja Sama Senilai Rp13 Triliun di TEI 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:55

Bursa Saham AS Menghijau, Dow Jones dan S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:46

Selengkapnya