Berita

Anggota DPR Fraksi PKS dr. Gamal Albinsaid/Ist

Politik

Fraksi PKS Beberkan Tiga Masalah Utama Kesehatan di Indonesia

JUMAT, 11 OKTOBER 2024 | 05:23 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Indonesia sedang menghadapi tiga beban penyakit (Triple Burden Disease). Tiga penyakit tersebut masih adanya Penyakit Menular (Communicable Disease), tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Disease), dan munculnya penyakit baru (New Emerging Infectious Disease).
 
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun jumlah kematian berdasarkan penyebab Peningkatan Penyakit Tidak Menular. Data ini dihimpun sejak 1 Januari 2017 hingga 2020/2022, saat long form sensus penduduk dilakukan. Secara keseluruhan, jumlah kematian mencapai 8,07 juta kasus pada kurun waktu tersebut.
 

"Dari jumlah tersebut, penyebab terbanyak berasal dari sakit karena penyakit tidak menular, dengan 7,03 juta kasus. Data WHO menunjukkan terdapat 10 penyakit sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia, di antaranya stroke 131,8, jantung iskemik 95,68, diabetes 40,78 kasus kematian per 100 ribu penduduk," ujar Anggota DPR dr. Gamal Albinsaid dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis 10 Oktober 2024.
 
Politisi Fraksi PKS tersebut mengungkapkan sesuai dengan biaya kasus Penyakit di BPJS Kesehatan tahun 2023, penyakit jantung menjadi penyakit dengan biaya BPJS Kesehatan tertinggi dengan Rp10,28 triliun, diikuti kanker Rp3,54 triliun, dan stroke Rp2,55 triliun.
 
Tak hanya itu, gizi merupakan salah satu aspek kunci bagi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan bangsa. Berdasarkan hasil SKI 2023, prevalensi stunting sebesar 21,5 persen. Sekitar 1 dari 5 balita di Indonesia mengalami stunting dengan kasus terbanyak pada kelompok usia 24 sampai 35 bulan.

Prevalensi stunting mengalami penurunan lambat selama 10 tahun terakhir (2013-2023), dari 30,8 persen (2018), 27,67 persen (2019), 24,4 persen (2021), 21,6 persen (2022), hingga 21,5 persen (2023). Untuk tahun 2024 ini target yang perlu dicapai adalah 14 persen, yaitu masih 7,5 persen dari capaian tahun 2023. Tahun 2023 terdapat 11.896.367 keluarga yang berisiko stunting (BKKBN) yang berpotensi menghambat penurunan prevalensi stunting.
 
Anggaran yang sudah dialokasikan untuk penanganan stunting, menurutnya, sudah cukup memadai, namun kinerja anggaran tersebut belum mencapai target yang diharapkan. "Di tahun 2021 dengan anggaran Rp35,3 triliun, angka stunting turun 1,7 persen (2022), Tahun 2022 anggaran Rp34,1 triliun angka stunting turun 0.1 persen (2023) dan di tahun 2023 anggaran Rp30 triliun dengan harapan angka stunting turun sekitar 7 persen di tahun 2024," tuturnya.
 
Selain malnutrisi, faktor overnutrisi juga menjadi sorotan dokter jebolan Universitas Brawijaya ini. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) 2021, Indonesia kini menduduki peringkat lima sebagai negara dengan kasus diabetes terbanyak di dunia. Menurut data IDF 2021, ada 19,5 juta orang Indonesia berumur 20-79 tahun yang kena diabetes di Indonesia.
 
Pada tahun 2011, kasus diabetes di Indonesia masih ada di angka 7,29 juta. Artinya, kasus diabetes di Indonesia meningkat 166,94 persen dalam 10 tahun terakhir.

"IDF juga memprediksi Indonesia masih akan menduduki peringkat 5 di 2045 mendatang. Perkiraannya, kasus diabetes Indonesia akan mencapai 28,6 juta atau meroket 46,6 persen," tuturnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya