Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Bikin Kecanduan Anak Muda, 13 Negara Bagian AS Gugat TikTok

RABU, 09 OKTOBER 2024 | 13:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah ancaman pemblokiran, aplikasi TikTok kini menghadapi tuntutan hukum baru yang diajukan oleh 13 negara bagian AS dan Distrik Columbia.

Dalam gugatan hukum yang diajukan secara terpisah di New York, California, Distrik Columbia, dan 11 negara bagian lainnya pada Selasa, 8 Oktober 2024 waktu setempat, platform media sosial asal Tiongkok itu dituduh merugikan dan gagal melindungi kaum muda.

Dikutip dari Reuters, negara-negara tersebut menuduh TikTok menggunakan perangkat lunak yang secara sengaja membuat ketagihan yang dirancang untuk membuat anak-anak menonton selama dan sesering mungkin dan memutarbalikkan fakta tentang efektivitas moderasi kontennya.


"TikTok memupuk kecanduan media sosial untuk mendongkrak laba perusahaan," kata Jaksa Agung California Rob Bonta dalam sebuah pernyataan. 

"TikTok sengaja menargetkan anak-anak karena mereka tahu anak-anak belum memiliki pertahanan atau kapasitas untuk menciptakan batasan yang sehat seputar konten yang adiktif," ujarnya.

Jaksa Agung New York Letitia James menyinggung soal kesehatan mental terkait kecanduan TikTok.

"Kaum muda berjuang dengan kesehatan mental mereka karena platform media sosial yang membuat ketagihan seperti TikTok," kata James.

Semetara Jaksa Agung Washington DC Brian Schwalb menuduh TikTok mengoperasikan bisnis pengiriman uang tanpa izin melalui fitur streaming langsung dan mata uang virtualnya.

"Platform TikTok berbahaya karena desainnya. Platform ini sengaja dibuat untuk membuat ketagihan dan membuat anak muda kecanduan layar," kata Schwalb dalam sebuah wawancara.

TikTok dalam tanggapannya mengatakan bahwa mereka sangat tidak setuju dengan klaim para penggugat.

"Banyak di antaranya kami yakini tidak akurat dan menyesatkan," kata perusahaan tersebut.

"Kami kecewa karena negara-negara bagian memilih untuk menuntut daripada bekerja sama dengan kami untuk menemukan solusi konstruktif bagi tantangan di seluruh industri," lanjutnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya