Berita

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada Rabu, 9 Oktober 2024/RMOL

Bisnis

Jokowi Ungkap Kondisi Dunia Belum Stabil, Bikin Perdagangan Lesu

RABU, 09 OKTOBER 2024 | 12:35 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Situasi global yang belum pulih menyebabkan perlambatan ekonomi dunia hingga berdampak pada kinerja perdagangan RI.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyoroti ekonomi dunia pada pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39, Rabu, 9 Oktober 2024.

“Ekonomi global masih tumbuh lambat di kisaran 2,6-2,7 persen. Inflasi juga masih menghantui banyak negara. Perkiraan inflasi global di kisaran 5,9 persen, ditambah perang konvensional dan perang dagang masih terus berlangsung,” kata Jokowi dalam pidatonya pada di Hall Nusantara ICE BSD City, Tangerang.


Kepala negara itu mengatakan bahwa keadaan ekonomi yang masih belum pulih membuat negara-negara di dunia terus membuat kebijakan restriksi perdagangan.

“Saat ini, setidaknya ada 19 negara yang melakukan giat restriksi perdagangan, sehingga kebijakan itu membuat volume perdagangan global justru menjadi semakin lesu,” kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti masalah produksi berlebih di China yang membuat banyak negara khawatir dan bersiap melindungi pasar domestiknya, termasuk Indonesia.

“Masuknya produk impor dari China yang masif dengan harga yang jauh lebih murah. Kita sebagai negara dengan pasar yang besar dan dengan jumlah penduduk terbesar Ke-4 di dunia, yaitu 280 juta jiwa, harus mampu melindungi pasar domestik kita,” tuturnya. 

Untuk itu, Jokowi berpesan setiap masyarakat harus bisa memasarkan produknya sendiri agar mampu menguasai pasar di dalam negeri hingga merambah ke pasar internasional.

Dalam upaya memperluas ekspor ke pasar luar negeri, Jokowi mendorong digitalisasi. Menurutnya, cara-cara konvensional dalam perdagangan tidak lagi dapat dilakukan.

“Kita harus masuk secara masif ke arah sana untuk memasarkan produk-produk negara kita Indonesia, karena saat banyak negara melakukan restriksi akibat perang dagang, menurut saya di situ ada peluang. Saat banyak negara mengalami inflasi tinggi, menurut saya di sana juga ada peluang,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya