Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani/Foto: IG@smindrawati

Bisnis

Tolak Disebut Pelit, Sri Mulyani Bilang Dia Harus Selektif

RABU, 09 OKTOBER 2024 | 09:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keuangan negara harus dikelola dengan sangat hati-hati. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan, hal itu perlu dilakukannya sebagai seorang bendahara negara. 

Mengelola dengan hati-hati bukan berarti pelit. Tetapi harus tahu betul mana yang menjadi prioritas. 

“Saya ini termasuk pendengar yang baik, seluruh permintaan selalu saya dengar. Sehingga bisa didudukan, dan kalaupun ada ruang fiskal kita selalu bicara afirmasi terhadap program yang memang solid dan bisa dijalankan dengan baik," kata Sri Mulyani dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, dikutip Rabu 9 Oktober 2024. 

Ia menekankan dua aspek penting dalam pengelolaan keuangan negara, yaitu selektivitas dan kualitas. Dua aspek itu adalah kunci, sekaligus menjadi bukti bahwa uang rakyat dikelola dengan bertanggung jawab.

"Itu adalah aspek kehati-hatian dari bendahara negara. Jadi jangan sampai nanti saya ditempelin dengan tulisan Mrs. No," tambah Sri Mulyani. 

Pernyataannya itu sekaligus merespons komentar yang kerap menudingnya pelit pelit dalam menyalurkan anggaran.

Ia kemudian mencontohkan pada masa pandemi Covid-19. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan ekspansi fiskal besar-besaran sambil bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Ia mengingatkan, dalam situasi seperti itu, bila bendahara negara tidak mengelola keuangan secara hati-hati, kemungkinan akan mengoreksi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

"Kami dengan BI berkomunikasi dengan hati-hati, konstruktif, dan transparan kepada seluruh pelaku pasar, masyarakat, dan politisi. Dengan demikian, kita bisa merancang langkah-langkah luar biasa namun tetap prudent dan menjaga kredibilitas," ujarnya. 

Menurut dia, sikap selektif tetap diperlukan sebagai bendahara negara supaya belanja negara bisa dilakukan sesuai kebutuhan. Belanja negara turut berperan untuk menjalankan program pembangunan serta mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus untuk memberikan perlindungan sosial terhadap masyarakat.

Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang mampu melakukan konsolidasi fiskal dalam waktu cepat. 

Dalam perkembangannya, kata Sri Mulyani, defisit anggaran cenderung turun dari 6,14 persen terhadap PDB pada tahun 2020 menjadi sebesar 4,57 persen terhadap PDB pada tahun 2021, tetapi masih di atas 3 persen terhadap PDB sebagai dampak dari kebijakan extraordinary.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya