Berita

Penasihat Senior Laboraturium Indonesia 2045 (LAB 45) Andi Widjajanto, dalam seminar nasional bertajuk "Kecemasan Kelas Menengah: Terhimpit Transformasi Ekonomi", di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Oktober 2024/RMOL

Politik

Masalah Struktural Picu Ekonomi Stagnan 5 Persen di Era Jokowi

SELASA, 08 OKTOBER 2024 | 21:09 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pertumbuhan ekonomi yang stagnan di angka rata-rata 5 persen selama Presiden Joko Widodo memerintah selama 10 tahun, diperkirakan karena masalah struktur ekonomi yang tidak kuat. 

Hal tersebut diungkapkan Penasihat Senior Laboraturium Indonesia 2045 (LAB 45) Andi Widjajanto, dalam seminar nasional bertajuk "Kecemasan Kelas Menengah: Terhimpit Transformasi Ekonomi", di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Oktober 2024.

Menurutnya, kebijakan perekonomian nasional era Jokowi selama 2 periode bukan bersifat spesifik, tetapi hal mendasar yang patut diperhatikan pemerintahan ke depan yang akan diampu Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto. 


"Kayaknya masalahnya ini (ekonomi) tidak idiosinkratik (bersifat spesifik), masalahnya bersifat struktural yang harus kita utak atik," ujar Andi. 

Dia membandingkan pertumbuhan ekonomi era Jokowi dengan era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga menjabat dua periode. 

"Etos kerja yang dikeluarkan oleh Pak Jokowi tidak membuat pertumbuhan ekonominya rata-rata dalam 10 tahun melampaui SBY apalagi dibandingkan dengan Pak Harto," tuturnya. 

Andi yang merupakan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) periode 2022-2023 itu menilai, yang menjadi persoalan struktural kebijakan ekonomi era Jokowi adalah terlalu gembar-gembor di ranah infrastruktur. 

"Dulu dibayangkannya, dengan infrastruktur akan ada spillover effect ke wilayah lainnya yang memang diyakini akan memakan waktu. Ketika Tol Jakarta-Bandung jadi, ekonomi yang terasa bukan ekonomi sepanjang Cikampek-Padalarang, yang segera terasa adalah matinya UMKM, kuliner di jalur Cianjur, langsung terasa mati dan tidak ada sektor lain yang mengisi itu," urainya. 

"Pariwisata mentok, mereka tidak bisa bergerak ke pertanian, tidak bisa ada industri dibangun di situ, sehingga sektor itu turun signifikan, kelas menengahnya menjadi kelas rentan kembali di wilayah tersebut, itu yang terjadi ketika kita memprioritaskan infrastruktur," demikian Andi menambahkan.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya