Berita

Salah satu aksi menuntut kejelasan nasib aktivis Balochistan yang dihilangkan secara paksa, salah seorang di antaranya Shabir Baloch, beberapa waktu lalu./The Diplomat

Dunia

Sewindu Penghilangan Paksa Aktivis Balochistan Diperingati

SENIN, 07 OKTOBER 2024 | 02:30 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Aktivis Balochistan di seluruh dunia memperingati delapan tahun penghilangan paksa Shabir Baloch, sekretaris informasi pusat Organisasi Mahasiswa Baloch.

Shabir diduga diculik oleh Angkatan Bersenjata Pakistan pada tanggal 4 Oktober 2016 dari Gowarkop saat menghadiri pertemuan terkait Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC). Tentara melakukan penggerebekan di tempat tersebut, dan bersama Shabir, sebanyak 29 orang lainnya juga diculik.

Sejak saat itu, istrinya Zarina dan saudara perempuannya Seema telah memimpin kampanye berkelanjutan untuk pemulihannya, mengorganisir protes di Islamabad, Quetta, Hub Chowki, dan Karachi. Namun, upaya mereka belum mendapat tanggapan dari pengadilan Pakistan atau badan hak asasi manusia, Balochistan Post melaporkan.


"Penghilangan paksa adalah kutukan bagi Balochistan. Bukan hanya para korban yang menderita, tetapi ribuan keluarga yang hidupnya hancur. Shabir Baloch, seorang pemimpin mahasiswa, disiksa dan menghilang... dan keberadaannya masih belum diketahui. Kakaknya, Seema, telah berjuang tanpa lelah untuk pembebasannya dengan aman, membesarkan kedua anaknya, Meeras dan Shari, di jalanan,” tulis Mahrang Baloch, seorang aktivis hak asasi Baloch di akun X.

Mahrang Baloch lebih lanjut menyatakan, "Zarina, istri Shabir, hidup dalam siksaan ketidakpastian, bukan seorang janda maupun istri. Yang lebih memilukan adalah ia menyaksikan penculikannya, dan kesehatan mentalnya sangat terpengaruh. Suatu kali, ia berkata kepada saya, 'Saya selalu mengutuk saat mereka membawa Shabir di hadapan saya. Saya berharap mereka juga membawa saya, jadi saya tidak harus menanggung penantian yang tak berujung ini.'"

Sekretaris Jenderal Voice for Baloch Missing Persons (VBMP), Sammi Deen Baloch, seperti dikutip dari Ani News membahas dampak emosional pada keluarga Shabir.

"Delapan tahun telah berlalu sejak penghilangan paksa Shabir Baloch. Selama delapan tahun ini, saudara perempuan Shabir Baloch, Seema, pasangannya Zarina, dan ibunya telah menuntut kesembuhannya di setiap demonstrasi protes di Islamabad, Karachi, dan Quetta,” ujarnya.

"Namun alih-alih meringankan penderitaan mereka, kekerasan terburuk justru dilakukan dengan pentungan, dan penangkapan dilakukan selama protes damai. Setelah delapan tahun menderita, wajah keluarga Shabir Baloch tampak pucat," ujarnya lagi.

Sejumlah besar aktivis politik, intelektual, perempuan, dan anak-anak di provinsi Balochistan, Pakistan, menjadi korban penghilangan paksa oleh badan keamanan. Banyak dari mereka mendekam di pusat penahanan, sedangkan jasad sebagian orang Baloch yang diculik yang dimutilasi ditemukan di tempat-tempat terpencil.

"Penderitaan ini telah berubah menjadi rayap dan menggerogoti keluarga korban penghilangan paksa setiap hari. Mereka telah menuntut kesembuhan orang-orang yang mereka cintai dari para penguasa negara yang terus berubah ini,” demikian Sammi Deen Baloch.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya