Berita

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah/Net

Dunia

Sebelum Dibunuh, Bos Hizbullah Sempat Setujui Gencatan Senjata

JUMAT, 04 OKTOBER 2024 | 15:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah disebut telah menyetujui gencatan senjata sesaat sebelum dirinya dibunuh oleh serangan udara Israel di Beirut pekan lalu. 

Kabar itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib dalam sebuah wawancara dengan CNN, seperti dikutip pada Jumat (4/10). 

Dikatakan bahwa Nasrallah setuju melakukan gencatan senjata dengan Israel. Pemerintah Lebanon juga telah memberi tahu keputusan itu pada Amerika Serikat dan Prancis yang berinisiatif mengawal proses tersebut. 


Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga disebut telah menerima persyaratan gencatan senjata.
 
"Ketua DPR Lebanon, Nabih Berri, berkonsultasi dengan Hizbullah dan kami memberi tahu Amerika dan Prancis tentang perjanjian itu. Mereka memberi tahu kami bahwa Netanyahu juga menyetujui pernyataan yang dikeluarkan oleh kedua presiden," ujar Habib. 

AS, Prancis, dan sejumlah negara lainnya telah menyiapkan rencana gencatan senjata selama 21 hari yang dimulai pada 25 September setelah Presiden Joe Biden dan Emmanuel Macron bertemu di sela-sela Sidang Umum PBB di New York. 

Namun, perjanjian gencatan senjata ditolak oleh Netanyahu sehari kemudian, setelah itu ia memerintahkan militer untuk terus bertempur.

Serangan besar-besaran Israel dimulai 23 September lalu di wilayah Lebanon Selatan. Serangan itu dilakukan tak lama setelah ledakan alat komunikasi massal milik tentara Hizbullah yang diduga telah disabotase oleh badan intelijen Mossad. 

Militer Israel terus melancarkan aksinya di Lebanon, kemudian meluas ke ibu kota Beirut hingga menewaskan lebih dari 800 orang, termasuk Bos Hizbullah.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya