Berita

Jalur Gaza/EPA

Bisnis

Ekonomi Gaza Anjlok Nyaris 90 Persen Akibat Serangan Militer Israel

JUMAT, 04 OKTOBER 2024 | 14:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kondisi ekonomi di Jalur Gaza terus memburuk, dengan penurunan nyaris 90 persen sejak Israel melancarkan operasi militer pada akhir 2023. 

Menurut laporan terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) ekonomi Gaza anjlok hingga 86 persen.

"Perkiraan resmi awal menunjukkan penurunan produk domestik bruto (PDB) sebesar 86 persen pada paruh pertama 2024 di Gaza," kata Kepala Komunikasi IMF Julie Kozack dalam jumpa pers reguler, dilansir dari AFP pada Jumat (4/10).

Menurut Kozack, kondisi ini diperparah dengan risis kemanusiaan, dan pasokan bantuan yang tidak memadai.

"Di Tepi Barat, prospek yang sudah suram semakin memburuk, dan data resmi awal menunjukkan penurunan PDB sebesar 25 persen pada paruh pertama 2024," kata Kozack.

Selain itu, menurut PBB kehancuran besar-besaran juga terjadi di sektor pertanian Gaza. Di awal 2024, sekitar 80 hingga 96 persen aset pertanian di wilayah tersebut rusak, menyebabkan kapasitas produksi pangan anjlok dan meningkatkan kerawanan pangan yang sebelumnya sudah sangat tinggi.

Selain itu, sektor bisnis swasta, yang menjadi tulang punggung ekonomi Gaza, juga terkena dampak besar. Lebih dari 82 persen usaha swasta dilaporkan rusak atau hancur, sementara basis produksi yang tersisa diperkirakan akan semakin memburuk seiring berlanjutnya serangan militer Israel.

Sejak operasi militer Israel di Gaza diluncurkan pada akhir 2023 lalu, sedikitnya 41.788 orang tercatat meninggal dunia dengan sebagian besar warga sipil.

Kini, konflik tersebut kian meluas hingga ke Lebanon. Pekan ini, Israel mulai menginvasi Lebanon selatan untuk membasmi kelompok Hizbullah. Serangan ini kemudian mendapat balasan dari Iran yang menembakkan ratusan rudal balistik ke Israel.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya