Berita

Calon Gubernur Banten, Andra Soni, saat berkampanye/Istimewa

Politik

Pilkada Banten 2024

Sekolah Gratis untuk Anak Petani jadi Cita-cita Andra Soni

JUMAT, 04 OKTOBER 2024 | 12:31 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pengalaman masa kecil, saat merasakan sulitnya mengakses pendidikan karena terkendala ekonomi, menjadi motivasi calon Gubernur Banten, Andra Soni, untuk membuat program sekolah gratis. Khususnya bagi anak-anak petani yang ingin melanjutkan pendidikan di tingkat SMA.

Sebagai salah satu putra seorang petani di Payakumbuh Sumatera Barat, Andra turut merasakan sulitnya masyarakat bawah menggapai pendidikan tinggi.

Dirinya pernah mengalami kondisi saat orangtuanya kehabisan uang, hingga sekeluarga harus merantau ke Pekanbaru, Riau, supaya sang ayah bisa beralih profesi menjadi kuli bangunan. 


"Penghasilan jadi kuli bangunan pun tak cukup, menyebabkan kami sekeluarga harus merantau jauh ke Malaysia, dengan menyeberangi Selat Malaka. Dengan segala keterbatasan, saya waktu kecil diberi kesempatan sekolah oleh Negeri Jiran," cerita Andra, Jumat (4/10).

Pengalaman sulit mengenyam pendidikan kembali dihadapi Andra ketika hendak masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia harus kembali ke Indonesia, dan menumpang bersama kakaknya yang tinggal di Ciledug, Tangerang Selatan. 

"Saya tinggal bersama kakak saya, tapi saya enggak sekolah di Ciledug, saya sekolah di Jakarta, berarti dari Ciledug berangkatnya. Saya pernah enggak bisa pulang, kehabisan ongkos, ditawari nginep. Namanya ditawarin nginep, mau. Kamarnya ada, kasurnya, sarapannya," paparnya. 

Di masa itu, Andra beruntung bertemu dengan teman sekolah yang merupakan anak seorang pejabat, yakni Raden Muhidin Wiranata Kusuma, putra dari Raden Aria Adipati Wiranata Kusuma yang merupakan Menteri Dalam Negeri Indonesia pertama. 

"Itu bapak angkat saya (Raden Aria Adipati Wiranata Kusuma). Dia yang melanjutkan saya sekolah sampai saya lulus SMA," ungkapnya. 

Merasakan sulitnya mengenyam pendidikan semasa kecil, membuat Andra Soni bercita-cita ada sekolah gratis di tingkat SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah (MA) negeri maupun swasta di Banten. 

Terlebih dalam catatannya, rata-rata lama pendidikan pelajar di Banten hanya 9 tahun atau hingga kelas 3 SMP saja. Sehingga dia mendorong akses hingga ketersediaan ruang dan fasilitas sekolah yang memadai di Banten. 

"Hingga vokasi sekolah agar para pelajar sudah siap masuk dunia kerja atau menjadi pengusaha muda yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan," ucapnya. 

"Dengan sekolah gratis, setiap anak memiliki hak yang sama untuk belajar dan berkembang tanpa terkendala oleh kondisi ekonomi keluarga, mulai jenjang setara SMA, SMK, MA negeri dan swasta di Banten," demikian Andra.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya