Berita

Bintang rap Diddy/EPA

Hiburan

Puff Daddy Hadapi 120 Gugatan Baru Terkait Pelecehan, Korban Ada yang Berusia 9 Tahun

JUMAT, 04 OKTOBER 2024 | 10:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus hukum yang menjerat rapper Sean Combs, juga dikenal sebagai P Diddy atau Puff Daddy, terus bergulir.

Diddy akan menghadapi 120 gugatan baru terkait dugaan pelecehan seksual yang diajukan di tiga kota di Amerika Serikat.

Pengacara Tony Buzbee mengatakan, lebih dari 100 orang menggugat Diddy atas penyerangan seksual, pemerkosaan, dan eksploitasi seksual. Korban mencakup sejumlah anak di bawah umur. Bahkan ada yang mengaku dilecehkan saat berusia sembilan tahun.

Pemenang tiga penghargaan Grammy dan produser hip-hop terkemuka itu juga menghadapi tuntutan pidana atas dugaan perdagangan seks, kepemilikan narkoba, dan pelanggaran senjata api. 

Bulan lalu, ia ditangkap di sebuah hotel di New York dan sejak itu ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan Brooklyn, setelah ditolak pembebasannya dengan jaminan.

Dakwaan terhadap Combs mengklaim bahwa ia menggunakan pengaruhnya di industri hiburan untuk menciptakan usaha kriminal yang anggotanya dan rekannya terlibat atau berupaya terlibat dalam, antara lain, perdagangan seks, kerja paksa, penculikan, pembakaran, penyuapan, dan penghalangan keadilan.

"Rapper tersebut akan menghadapi gelombang tuntutan hukum lainnya, yang diperkirakan akan diajukan dalam bulan depan," menurut Buzbee, seperti dikutip dari AFP, Jumat (4/10).

Pengacara yang berkantor di Houston tersebut telah menyatakan bahwa tuduhan terhadap Combs sudah ada sejak tahun 1991, dan saat ini terdapat total 60 penuduh pria dan 60 penuduh wanita. 

Ia mengklaim bahwa 25 dari mereka masih di bawah umur ketika mereka diduga mengalami pelecehan. Seseorang mengatakan bahwa ia baru berusia sembilan tahun saat itu.

"Rahasia terbesar dalam industri hiburan, yang sebenarnya bukan rahasia sama sekali, akhirnya terungkap ke dunia," kata pengacara tersebut, seraya mencatat bahwa perilaku Combs selama bertahun-tahun telah menciptakan sejumlah besar trauma.

Buzbee mengatakan mayoritas tuntutan hukum akan diajukan di New York dan Los Angeles, tempat sebagian besar pelanggaran terjadi. Aparat juga tengah meninjau apakah ada kasus-kasus tambahan.

Penyelidikan juga kan meluas terhadap orang-orang di sekitar Diddy yang mengetahui dan melindungi kejahatannya, bahkan aktif berpartisipasi, mendorong, dan menghasutnya.

"Nama-nama yang akan kami sebutkan, dengan asumsi penyelidik kami mengonfirmasi dan menguatkan apa yang telah diberitahukan kepada kami, adalah nama-nama yang akan mengejutkan Anda," kata Buzbee.

Combs dengan tegas membantah tuduhan terhadapnya, sementara pengacaranya menggambarkan kasus tersebut sebagai penuntutan yang tidak adil.

Terkait tuduhan pelecehan seksual terbaru, Erica Wolff, pengacara Diddy telah menolaknya sebagai tidak berdasar, dan menekankan bahwa rapper tersebut menyangkal tuduhan dan ingin membuktikan ketidakbersalahannya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya