Berita

Ilustrasi ruang Dewan Keamanan PBB

Dunia

India, Jerman, Jepang, dan Brasil Favorit Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB

KAMIS, 03 OKTOBER 2024 | 14:18 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Salah satu hal penting yang perlu dicatat dari Sidang Umum ke-79 (UNGA79) adalah seruan untuk mereformasi dan menambah jumlah Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB. India, Jerman, Jepang, dan Brasil difavoritkan untuk duduk sebagai Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB. 

Dukungan reformasi dan penambahan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB antara lain datang dari Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dia menyatakan setuju bila India, Jerman, Jepang, dan Brasil menempati kursi Anggota Tetap DK.

Adapun Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyampaikian dukungan untuk pencalonan Brasil dan India.


Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam pernyataannya mengatakan, reformasi DK PBB perlu dilakukan agar lebih mewakili negara-negara berkembang. 

“Amerika Serikat percaya bahwa ini harus mencakup dua kursi tetap untuk Afrika, satu kursi bergilir untuk negara-negara berkembang kepulauan kecil, dan perwakilan tetap untuk Amerika Latin dan Karibia, selain kursi tetap untuk negara-negara yang telah lama kami dukung, Jerman, Jepang, dan India,”  ujarnya.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro juga menyatakan dukungan untuk perluasan Anggota Tetap DK PBB.

Presiden Mikronesia Wesley Simina dan Perdana Menteri Bhutan Tshering Tobgay memuji pencalonan India, Brasil, Jepang, dan Jerman.

"Yang terpenting, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada India, sahabat dan tetangga terdekat kita. Mereka telah bersama kita sejak awal perjalanan pembangunan kita dan tetap teguh dalam dukungan dan persahabatan mereka," kata Tobgay.

Presiden Angola Joao Lourenco yang menyampaikan pesan lewat rekaman video menekankan urgensi reformasi DK PBB. 

“Reformasi DK PBB tampaknya mendesak, dan mendesak pula untuk memberikan suara kepada negara-negara di belahan bumi Selatan, yaitu Afrika, Amerika Latin, Timur Tengah, dan anak benua India,” ujarnya.

Presiden Cile Gabriel Boric pun menyampaikan pandangan yang relatif sama. Dia mengusulkan penetapan batas waktu untuk reformasi ini, yaitu tahun depan.

“Ketika PBB merayakan ulang tahunnya yang ke-80, kami akan melakukannya dengan Dewan Keamanan yang mencakup Brasil dari Amerika Latin, India, dan setidaknya satu negara dari Afrika,” demikian Boric.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya