Berita

Deputi III KSP Bidang Perekonomian, Edi Priyono/Repro

Politik

Satu Dekade Dipimpin Jokowi, Perekonomian Indonesia Terjaga di Atas 5 Persen

KAMIS, 03 OKTOBER 2024 | 12:30 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Selama satu dekade memimpin Indonesia, Presiden Joko Widodo dinilai telah mencatat banyak pencapaian positif di sektor perekonomian. Di mana rata-rata pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun terakhir tercatat sebesar 5,07 persen per tahun.

Hal ini diungkap Deputi III KSP Bidang Perekonomian, Edi Priyono, saat menjadi pembicara dalam seminar nasional bertajuk "Evaluasi 1 Dekade Pemerintahan Jokowi" yang diselenggarakan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).

"Pertumbuhan ekonomi kita baik-baik saja, terjaga di atas 5 persen, kecuali pada saat Covid-19," kata Edi seperti dikutip redaksi, Kamis (3/10).

Edi menyadari banyak kritik terkait target pertumbuhan ekonomi 7 persen yang pernah dicanangkan Jokowi. Menurutnya, Presiden memang cenderung menetapkan target ambisius untuk mendorong kinerja yang lebih maksimal. 

"Karena mungkin beliau melihat kita terlalu santai. Jadi kalau targetnya 5 persen mungkin yang tercapai cuma 3. Sehingga beliau pasang target saja 7 persen," jelas Edi.

Meski target awal Jokowi tampak tinggi, Edi menegaskan, dalam konteks global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tergolong baik. 

Sebagai catatan positif, Indonesia berhasil naik ke kategori negara berpenghasilan menengah ke atas (upper middle income country) berkat peningkatan PDB yang signifikan.

"Poin saya adalah kalau dibandingkan target awal Pak Jokowi 7 persen per tahun ini mungkin kelihatan rendah, tapi kalau dibandingkan dengan negara-negara lain dalam situasi yang sama sulitnya dan sebagainya, pertumbuhan kita oke-oke saja," jelas Edi.

Di sisi lain, Edi menyinggung target Presiden terpilih Prabowo Subianto yang justru menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yakni 8 persen. 

"Mungkin beliau berpikir dengan cara yang sama (seperti Jokowi), saya tidak tahu," tandas Edi enggan berspekulasi.

Populer

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

UPDATE

Irwasum Polri Pimpin Panen Jagung Serentak di Madiun

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:40

Alex Indra Minta Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Pangan di Ramadan dan Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:37

Pemerintah dan Pertamina Jamin Stok Elpiji Aman Jelang Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:34

Cak Imin Ceramahi Mendes Yandri: Hati-Hati jadi Pejabat

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:24

Kelompok Ini Berhak Dapat Layanan Transportasi Gratis di Jakarta

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:23

Satgas Damai Cartenz Buru Enam Napi Lapas Wamena yang Kabur

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:08

Cagub Papua Mathius Fakhiri: Keadilan Akhirnya Datang Juga

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:07

PKS Siapkan Berbagai Program Sosial Selama Ramadan

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:47

KWI Anugerahi Penghargaan Tujuh Organisasi Lintas Iman

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

DPR Ditagih Selesaikan RUU Pemilu

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

Selengkapnya