Berita

Bandara Internasional Regional Pokhara (PRIA)

Dunia

Pembangunan Dua Bandara Sarat Korupsi, Panel Investigasi DPR Belum Sampaikan Laporan

KAMIS, 03 OKTOBER 2024 | 10:48 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Pembangunan dua bandara diduga sarat korupsi dan kini tengah diperiksa oleh panel khusus yang dibentuk DPR. Namun, panel khusus itu belum juga menyampaikan laporan hasil investigasi mereka. 

Panel khusus untuk menginvestigasi penyimpangan keuangan dalam pembangunan Bandara Internasional Regional Pokhara (PRIA) dan Bandara Internasional Gautam Buddha (GBIA) dibentuk DPR Nepal tanggal 28 Juni lalu.

Salah seorang anggota panel tersebut, Amresh Kumar Singh, pekan lalu mengungkap bahwa pembangunan GBIA memiliki persoalan substansial pada pembelian tanah, studi kelayakan yang kurang, dan sebagainya. Dia mengancam akan menyampaikan laporan sepihak kepada publik bila panel investigasi tidak juga mengumumkan laporan resmi. 


Anggota panel lainnya, Lekh Nath Dahal, juga menemukan persoalan yang hampir sama dalam pembangunan PRIA.

Bulan Maret 2016, pemerintah Nepal menandatangani perjanjian pinjaman lunak senilai 215,96 juta dolar AS dengan Bank Ekspor-Impor Tiongkok untuk membiayai PRIA. CAMC Engineering Co. Ltd Tiongkok telah membangun PRIA yang mulai beroperasi sejak 1 Januari 2023.

Namun, bandara tersebut gagal menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mempertahankan diri dan membayar pinjaman karena tidak beroperasinya penerbangan internasional reguler.

Sejak selesai dibangun, PRIA dan GBIA telah terperosok dalam kontroversi. Komisi Investigasi Penyalahgunaan Wewenang (CIAA) Nepal telah meminta Kementerian Kebudayaan, Pariwisata, dan Penerbangan Sipil untuk menyediakan dokumen yang relevan antara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) dan kontraktor China CAMC Engineering (CCE) untuk pembangunan PRIA.

Tiongkok juga telah menyampaikan kekhawatiran kepada Nepal tentang investigasi dugaan penyimpangan keuangan dalam pembangunan PRIA oleh CIAA dan kemungkinan CAAN tidak menyelesaikan proses pengambilalihan karena investigasi CIAA yang sedang berlangsung. 

Lebih lanjut, pada 25 Agustus lalu CAAN mengumumkanpenjadwalan ulang penerbangan internasional musim dingin dari Bandara Internasional Tribhuvan (TIA) mulai 8 November hingga 29 Maret 2025. Jadwal ini disesuaikan dengan PRIA dan GBIA untuk mengurangi lalu lintas udara dari TIA.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya