Ketua DPR Puan Maharani/Net
Puan Maharani kembali duduk sebagai Ketua DPR untuk kepemimpinan periode 2924-2029.
Sementara Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurijal, Adies Kadir, dan Saan Mustopa terpilih menjadi Wakil Ketua DPR.
Adapun, partai politik yang menguasai pimpinan DPR masih sama dengan periode sebelumnya yakni PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan PKB.
Menanggapi hal itu, Direktur Era Politik (Erapol) Indonesia, Khafidlul Ulum menyoroti beberapa hal untuk Puan yang kembali menjadi orang nomor satu di parlemen.
Pertama, sebagai parpol yang tak mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, Puan dan PDIP harusnya bersikap kritis terhadap pemerintah.
"Walaupun dalam sistem presidensial tidak dikenal istilah oposisi, tapi faktanya sikap oposisi itu dijalankan. Dengan berada di luar pemerintah, maka Puan dan PDIP akan bisa melakukan
checks and balances," kata pria yang akrab disapa Cak Ulum itu kepada redaksi, Rabu (2/10).
DPR, lanjut dia, bisa melakukan kontrol dan penyeimbang bagi pemerintah. Eksekutif tidak terlalu dominan, karena ada pembagian kekuasaan.
Oleh karena itu, untuk konteks saat ini, PDIP menjadi harapan bagi masyarakat untuk menyuarakan kritik kepada pemerintahan ke depan, karena hampir semua partai bergabung dengan pemerintahan Prabowo.
"Puan harus lebih berani dan gesit dalam memimpin DPR. Jangan lagi ada kesan bahwa secara
de jure Puan memang sebagai ketua DPR, tapi secara
de facto ada pimpinan lain yang lebih berkuasa. Dia lebih dominan dari Puan dalam memimpin parlemen," pungkasnya.