Berita

Ruangan Dewan Keamanan PBB

Dunia

Tshering Tobgay: India dan Jepang Pantas Duduk sebagai Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB

SELASA, 01 OKTOBER 2024 | 01:57 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Dukungan kepada India dan Jepang untuk menjadi Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB disampaikan Perdana Menteri Bhutan Tshering Tobgay ketika berbicara di Majelis Umum PBB, hari Jumat kemarin (27/9). 

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan India di belahan Selatan sangat signifikan. 

Tshering mengatakan bahwa Bhutan telah menjadi pendukung vokal untuk mereformasi DK PBB, mendorong badan yang lebih representatif dan efektif.

"PBB harus berevolusi untuk menghadapi realitas dunia saat ini. Dewan Keamanan, sebagaimana adanya, adalah peninggalan masa lalu. Kita membutuhkan Dewan yang mencerminkan lanskap geopolitik dan ekonomi saat ini. Bhutan telah lama menganjurkan reformasi Dewan Keamanan agar lebih representatif dan efektif,” ujarnya.

Ia menambahkan, "Untuk ini, India, dengan pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinannya yang signifikan di belahan bumi selatan, layak memperoleh kursi tetap di Dewan Keamanan. Demikian pula, Jepang, donor dan pembangun perdamaian terkemuka, layak memperoleh keanggotaan tetap."

Tshering juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada India atas dukungannya selama perjalanan pembangunan Bhutan.

"India, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada India, sahabat dan tetangga terdekat kami. Mereka telah bersama kami sejak awal perjalanan pembangunan kami, dan tetap teguh dalam dukungan dan persahabatan mereka," kata Tshering.

Terutama, India telah lama berupaya mendapatkan kursi tetap di Dewan Keamanan untuk lebih mewakili kepentingan negara-negara berkembang. Upaya negara tersebut telah mendapatkan momentum dengan dukungan dari komunitas internasional.

DK PBB terdiri dari 15 negara anggota, termasuk lima anggota tetap dengan hak veto dan sepuluh anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa jabatan dua tahun.

Lima anggota tetap DK PBB meliputi Tiongkok, Inggris, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat. Anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dipilih untuk masa jabatan 2 tahun oleh UNGA.

Sehari sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyuarakan dukungan Prancis atas masuknya India sebagai anggota tetap DK PBB.

Macron pernah berkata, "Selama kita memiliki Dewan Keamanan yang diblokir secara timbal balik, menurut saya, sesuai dengan kepentingan masing-masing, akan sulit untuk bergerak maju. Apakah ada sistem yang lebih baik, menurut saya tidak."

Presiden Prancis itu juga menekankan perlunya reformasi di dalam PBB, dengan menekankan bahwa menjadikan organisasi itu lebih representatif adalah langkah penting menuju efektivitas yang lebih besar.

"Jadi, mari kita buat PBB lebih efektif, pertama dan terutama dengan membuatnya lebih representatif. Itulah sebabnya Prancis, dan saya akan mengatakannya lagi di sini, mendukung perluasan Dewan Keamanan. Jerman, Jepang, India, dan Brasil harus menjadi anggota tetap, bersama dengan dua negara yang ditunjuk oleh Afrika untuk mewakilinya," katanya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya