Sebuah tank Israel diangkut ke suatu posisi di wilayah Galilea Atas di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon/AFP
Usai sepekan melancarkan serangan udara ke perbatasan Lebanon, kini Israel dilaporkan sudah mulai melakukan operasi militer darat pada Senin (30/9).
Kabar itu diungkap oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah wawancara, seperti dimuat Associated Press.
Dikatakan Miller, Israel saat ini sedang melancarkan serangan darat ke target-target Hizbullah di perbatasan.
"Inilah yang mereka (Israel) informasikan kepada kami bahwa mereka sedang melakukan operasi terbatas yang menargetkan infrastruktur Hizbullah di dekat perbatasan," ujarnya.
Menurut sumber Lebanon, segera setelah informasi serangan darat yang diungkap AS, tentara nasional di negara Timur Tengah itu langsung dikerahkan mengamankan wilayah perbatasan Selatan.
"Tentara Lebanon menempatkan kembali dan menyusun kembali pasukan dari perbatasan selatan," ungkap sumber Lebanon yang namanya ingin dirahasiakan.
Rencana serangan darat juga pernah diumumkan oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant sejak Israel melancarkan serangan udara mematikan di Lebanon Senin lalu (23/9) yang membunuh lebih dari 500 orang dalam sehari.
"Kami akan menggunakan semua cara yang mungkin diperlukan dari udara, dari laut, dan di darat," tegas Gallant.
Saluran televisi Hizbullah Al-Manar melaporkan adanya penembakan artileri Israel di dekat wilayah perbatasan Wazzani, lembah Khiam, Alma Al-Shaab, dan Naqura.
Wazzani dan Khiam berada tepat di seberang Metula di utara Israel, tempat militer pada awal pekan lalu mengumumkan zona militer tertutup termasuk Metula, Misgav Am, dan Kfar Giladi.
Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon melaporkan serangan artileri terus berlanjut di Wazzani dan dataran Marjayoun di dekatnya serta Khiam selama lebih dari dua jam.
Hizbullah memulai serangan intensitas rendah terhadap pasukan Israel sehari setelah sekutu Palestina-nya Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang memicu perang di Jalur Gaza.
Bentrokan perbatasan telah meningkat dengan cepat bulan ini, dengan Israel melakukan serangan besar-besaran di perbatasan dan lebih jauh di dalam Lebanon, menewaskan lebih dari 800 orang termasuk kepala Hizbullah Hassan Nasrallah.