Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Perlu Solusi bagi Pemerintah Baru Hadapi Tantangan Ekonomi

SENIN, 30 SEPTEMBER 2024 | 14:51 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Salah satu penggerak utama moneter moneter global adalah Bank Sentral Amerika Serikat. Bank Central AS terkini mengambil kebijakan menurunkan suku bunga sebanyak 50 basis poin per tanggal 20 September 2024.

Begitu dikatakan Tim Ekonom Perbanas David Sumual dalam seminar dengan tema "Menavigasi Strategi Bisnis Setelah Penurunan Suku Bunga Acuan dan Hancurnya Kelas Menengah".

Dikatakan David Sumual, berangkat dari kebijakan Bank Sentral Amerika tersebut, Indonesia telah mengantisipasi dengan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis point.

"Hal ini berdasarkan pemantauan dan probabilitas yang akan terjadi di bulan September akan mengalami 100 persen penurunan," kata David dalam keterangan tertulis, Senin (30/9).

Namun ke depannya, kata dia, ketidakpastian masih cukup besar dengan merujuk beberapa faktor seperti Pemilu di Amerika, pergerakkan ekonomi China yang melambat serta kondisi dari geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah.

"Yang pastinya kondisi itu akan berpengaruh terhadap harga minyak dunia," katanya.

Sementara Roy Mandey, Ketua APRINDO dalam paparan materinya mengungkapkan, dua penyebab yang menjadikan mid level terdegradasi di saat ini, yakni micro trends dan sector trends.

"Seperti apa dampaknya? Pertama seperti kita ketahui penyebab di micro trends adalah perubahan iklim yang terjadi hampir seluruh penjuru dunia," ujarnya.

"Kemudian ada invasi, invasi ini di global masih ada yang mengalami kenaikan hingga angka 50 pertumbuhannya. Lalu ada label shortages, inilah yang menjadikan mid level terdegradasi," imbuhnya.

Dia berharap, kondisi itu dapat dihadapi dengan semua pihak terkait bisa memberikan usulan kepada pemerintah agar segala permasalahan yang terjadi mendapatkan solusinya.

"Saya mengusulkan semua data-data yang kita kumpulkan dari berbagai pihak seperti, akademisi maupun pelaku usaha kita salurkan ke pemerintah untuk dijadikan white paper terutama untuk pemerintahan baru yang akan dimulai per 20 Oktober mendatang," pungkasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya