PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membukukan kinerja positif di enam bulan pertama tahun ini sekaligus menargetkan peningkatan laba bersih double digit di paruh kedua 2024.
Target ini selaras dengan kinerja di Semester I-2024 yang mencatatkan kenaikan signifikan.
Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp128,4 miliar di semester pertama tahun ini, meningkat hampir 2 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan laba bersih tersebut merupakan buah dari disiplin pengelolaan biaya yang ketat sehingga meningkatkan efisiensi kerja Perseroan dan pertumbuhan dari seluruh 3 pilar bisnis utamanya.
Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto mengatakan, perseroan memiliki tiga sektor bisnis yang menjadi tumpuan untuk pendapatan, yakni sewa atau rental kendaraan korporasi lewat ASSA Rent, logistik value chain lewat Anteraja, dan ekosistem kendaraan bekas lewat anak usaha, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) dengan merek JBA dan Caroline.id.
"Bisnis rental masih memberi kontribusi paling besar yakni 39 persen," kata Prodjo dalam keterangannya dikutip Senin (29/9).
Semakin hari, perpindahan barang atau kebutuhan dapat dilakukan dalam kurun waktu yang semakin cepat.
"Kami melihat industri logistik tidak akan redup, justru akan semakin memiliki peluang cerah ke depannya untuk menjadi solusi paling terintegrasi dan membantu banyak perusahaan dalam pengiriman barang yang paling efisien," katanya.
Oleh karenanya, ASSA telah bersiap untuk menjadi pemain logistik terbesar dan paling terintegrasi di Indonesia dengan terus melengkapi ekosistem bisnis logistik yang dimiliki sehingga dapat memenuhi kebutuhan semakin banyak pelanggan.
Untuk itu, Perseroan telah menyiapkan total capex sebesar Rp1,5 triliun, dimana hingga Juni 2024, ASSA telah menggunakan belanja modal sebesar Rp577,6 miliar. Sebagian dana capex tersebut digunakan untuk menambah armada unit bisnis logistik, guna meningkatkan daya jangkau jaringannya.
Pada Januari-Juni 2024, ASSA telah membukukan pendapatan Rp2,4 triliun, dimana unit usaha logistik yang merupakan salah satu fokus bisnis Perseroan yang terus ditingkatkan telah berkontribusi sebesar 6 persen terhadap total pendapatan.
Di sisi lain, bisnis rental masih memberi kontribusi paling besar yakni 39 persen, disusul express melalui Anteraja sebesar 31 persen, penjualan kendaraan bekas dan lelang sebesar 23 persen, dan 1 persen untuk bisnis lainnya.