Israel mengklaim telah berhasil membunuh petinggi kelompok militan Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam serangan udara pada Jumat (27/9).
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid mengapresiasi langkah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan memberikan ucapan selamat atas keberhasilan serangan yang disebut sebagai upaya penting dalam menjaga keamanan negara.
"Saya mengucapkan selamat kepada lembaga pertahanan, IDF, dan Angkatan Udara Israel atas tewasnya pembunuh massal Hassan Nasrallah. Semua musuh Israel harus tahu bahwa mereka yang menyerang kami akan menerima hukuman mati," tulis Lapid dalam pernyataan di akun media sosialnya, Sabtu (28/9).
Al Jazeera juga melaporkan bahwa militer Israel mengumumkan kematian Nasrallah akibat serangan besar-besaran di Beirut. Kelompok Hizbullah juga telah membenarkan kabar kematian tersebut.
Sementara itu, situasi di Lebanon semakin memanas. Israel terus melanjutkan serangan udara di wilayah Beirut setelah insiden meledaknya pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah, yang menewaskan 39 orang.
Serangan ini merupakan lanjutan dari ketegangan yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan, di mana Hizbullah melancarkan serangan roket ke pemukiman Israel sejak Oktober tahun lalu.
Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran, mengklaim telah menembakkan roket ke kota Tiberias, Israel, sebagai respons atas serangan udara Israel yang disebutnya sebagai serangan "biadab" terhadap warga sipil Lebanon.
Di sisi lain, militer Israel melaporkan adanya drone dan proyektil yang memasuki wilayahnya dari Lebanon, yang memperparah eskalasi konflik antara kedua belah pihak.