Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Hilirisasi Industri dan Smelter

SABTU, 28 SEPTEMBER 2024 | 14:23 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjajaki kerja sama strategis dengan China dalam pengembangan hilirisasi industri dan tata kelola smelter di Indonesia. 

Inisiatif ini dilakukan mengingat sejumlah smelter di Tanah Air dibangun oleh perusahaan-perusahaan asal China.

Kerja sama ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko SA Cahyanto, dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Wang Jiangping, di Jakarta.

"Kunjungan Wakil Menteri Wang Jiangping diharapkan dapat mempererat hubungan yang sudah terjalin baik antara Indonesia dan China, khususnya dalam pengembangan sektor industri," ujar Eko dalam siaran pers Kemenperin, dikutip Sabtu (28/9).

Eko menyoroti potensi besar dalam pengembangan enam jenis mineral di Indonesia, yaitu molibdenum, antimon, kromium, kobalt, lithium, dan logam tanah jarang. 

Menurutnya, kebijakan hilirisasi ini sejalan dengan implementasi UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, serta peraturan turunan lainnya.

Eko juga menegaskan bahwa proses hilirisasi harus didukung oleh prinsip-prinsip keberlanjutan. Indonesia telah memiliki standar industri hijau yang berfokus pada tiga aspek utama, yaitu peningkatan struktur industri yang berkesinambungan, efisiensi energi di seluruh tahap produksi, serta promosi transisi energi dan ekonomi sirkular.

Dalam upaya menciptakan industri hijau, Indonesia membuka peluang kerja sama dengan China, terutama di sektor industri baja. 

"Kami berharap dapat bekerja sama lebih lanjut dengan China untuk mewujudkan industri hijau di sektor ini," ujar Eko.

Selain itu, Kemenperin juga ingin memperluas kerja sama di bidang energi baru terbarukan, khususnya photovoltaic, dengan memanfaatkan keunggulan teknologi China. 

Indonesia juga mengundang industri pengolahan silika dan komponen photovoltaic China untuk berinvestasi, guna meningkatkan kedalaman industri photovoltaic di dalam negeri.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Mentan Sudah Buat Blue Print Ketahanan Pangan era Prabowo

Sabtu, 28 September 2024 | 16:04

Tim Ekonomi Prabowo Harus Punya Orientasi Kemajuan

Sabtu, 28 September 2024 | 15:44

Rusuh, Diskusi Kebangsaan Din Syamsudin Dkk Diobrak-Abrik Preman

Sabtu, 28 September 2024 | 15:29

Ribuan Calon Buyer dari 107 Negara Bakal Hadiri Trade Expo Indonesia 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 14:57

Pengurus IKA Unpad Jakarta Dilantik, Ini Susunannya

Sabtu, 28 September 2024 | 14:39

Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Hilirisasi Industri dan Smelter

Sabtu, 28 September 2024 | 14:23

Trailer Ballerina Dirilis, Siap Ulang Sukses John Wick

Sabtu, 28 September 2024 | 14:00

Arinal Tidak Pakai Atribut PDIP di Rakerdasus DPD Lampung

Sabtu, 28 September 2024 | 13:51

OJK Terapkan Konsep Fair Trade untuk Industri Perbankan yang Adil dan Berkelanjutan

Sabtu, 28 September 2024 | 13:28

PSMTI Janji Kawal Visi Ketahanan Pangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 28 September 2024 | 13:23

Selengkapnya