Berita

Anggota Pansus Haji 2024 Fraksi PKB Marwan Jafar/RMOL

Politik

PKB: Alhamdulillah Pansus Haji Selesai Meskipun Tidak Ideal

KAMIS, 26 SEPTEMBER 2024 | 17:48 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kisruh penggelapan kuota haji yang diselidiki DPR lewat panitia khusus (Pansus) Hak Angket Haji 2024 hampir masuk ke babak final. 

Anggota Pansus Haji 2024 Marwan Jafar mengatakan pansus memang dikebut untuk mengungkap penggelapan kuota haji 2024 yang diduga dilakukan pihak Kemenag. 

Marwan mengatakan pansus haji 2024 ini terkesan dikebut, pasalnya banyaknya jadwal DPR RI yang menghambat proses pengungkapan di Pansus Haji 2024.


“Emang pansus ini dikebut dan waktu itu banyak pihak agak pesimistis begitu apakah selesai atau tidak, tapi Alhamdulillah selesai pansus ini meskipun tidak ideal dalam pengertian yang seharusnya diundang itu banyak sekali,” kata Marwan Jafar dalam acara Dialektika Demokrasi dengan tema Menanti Rekomendasi Pansus untuk Ibadah Haji 2025 yang Lebih Baik, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (26/9).

Ia menambahkan banyak hal yang masih kurang dalam pansus haji ini, terutama dalam pemanggilan pihak-pihak terkait. Marwan memberi contoh soal Garuda Indonesia, serta Kementerian Perhubungan untuk memberikan kesaksian namun berhalangan hadir. 

“(Selain itu) Kementerian kesehatan termasuk pengamat lalu misalnya para penegak hukum dan seterusnya seharusnya yang diundang ini banyak sekali tapi dengan keterbatasan waktu ya memang kita ambil yang penting-penting saja meskipun hampir enggak hukum juga penting,” jelasnya.

Legislator dari Fraksi PKB ini menambahkan, tetap menggenjot agar pansus haji ini selesai sebelum pelantikan dengan pengungkapan yang terbaik. 

“Nah oleh karena itu ya memang sebetulnya seminggu sebelum pelantikan periodisasi yang akan datang sudah selesai dan saya masih bersikukuh waktu rapat terakhir itu tentang penyimpangan kuota haji 10 persen di haji plus itu,” ungkapnya.

“Saya masih bersikukuh dan di dalam pansus itu masih ada barangnya, tulisannya masih ada tetapi cuma adu bahasa melanggar itu diganti dengan bahasa penyalahgunaan atau ketidaktaatan kira-kira begitulah,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya