Kolase Donald Trump dan Kamala Harris/RMOL
Calon presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris berjanji memberikan keringanan pajak dan investasi kepada para produsen dalam negeri jika ia terpilih menjadi presiden November mendatang.
Berbicara di Economic Club of Pittsburgh di negara bagian medan pertempuran Pennsylvania, Rabu (25/9) waktu setempat, Harris juga mengatakan dia akan memperluas lapangan pekerjaan serta menggandakan jumlah magang terdaftar selama masa jabatan pertamanya.
Selain itu, perempuan yang saat ini menjabat wakil presiden tersebut juga menjanjikan investasi baru dalam industri seperti bio-manufaktur, kedirgantaraan, kecerdasan buatan, dan energi bersih.
Pidato Harris, yang berlangsung kurang dari 40 menit, tidak merinci bagaimana kebijakan ini akan berjalan.
Ia saat itu hanya menyoroti pendidikannya sebagai seorang ibu tunggal, berbeda dengan Trump, putra kaya dari seorang pengembang real estate New York.
"Saya telah berjanji bahwa membangun kelas menengah yang kuat akan menjadi tujuan utama kepresidenan saya," kata Harris, seperti dikutip dari
Reuters, Kamis (26/9).
Ia melihat pemilu kali ini sebagai momen untuk memilih antara dua visi ekonomi AS yang sangat berbeda antara yang dianutnya dan lawannya dari Partai Republik, Donald Trump.
Harris dan Trump telah memfokuskan pesan kampanye mereka pada ekonomi, yang menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos merupakan perhatian utama pemilih, seiring mendekatnya pemilu.
Ini tak lepas dari semakin nyatanya kesenjangan antara kaya dan miskin dalam beberapa dekade terakhir.
Pew Research menunjukkan bahwa pangsa rumah tangga Amerika di kelas menengah, yang didefinisikan sebagai mereka yang memiliki dua pertiga hingga dua kali lipat pendapatan rumah tangga rata-rata, telah turun dari sekitar 62 persen pada tahun 1970 menjadi 51 persen pada tahun 2023. Pendapatan rumah tangga ini juga tidak tumbuh secepat pendapatan rumah tangga di kelas atas.
Trump, kata Harris, "hanya tertarik membuat kehidupan lebih baik untuk dirinya sendiri dan orang-orang seperti dirinya, orang Amerika terkaya."
Harris mengatakan bahwa ia berkomitmen untuk bekerja sama dengan sektor swasta dan para pengusaha untuk membantu menumbuhkan kelas menengah.
"Saya adalah seorang kapitalis yang percaya pada pasar yang bebas dan adil," kata Harris, menggambarkan kebijakannya sebagai pragmatis dan bukan berakar pada ideologi.