Berita

Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Prof. M. Din Syamsuddin/Ist

Dunia

Din Syamsuddin: Agama Harus Jadi Solusi Peradaban Dunia

KAMIS, 26 SEPTEMBER 2024 | 07:23 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Agama harus berfungsi sebagai solusi dalam menghadapi kerusakan peradaban yang hingga saat ini terus terjadi. 

Pernyataan itu disampaikan Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Prof. M. Din Syamsuddin, dalam ceramah pada Konferensi Tahunan Community of Sant'Egidio, dengan tema "Imagine Peace” di Paris, pada Rabu kemarin (24/9) waktu setempat. 

Konferensi dihadiri lebih dari 1.000 peserta dari berbagai negara, termasuk tokoh agama, cendekiawan, dan mahasiswa. 


Acara dibuka oleh Presiden Prsancis Emmanuel Macron dan Pendiri Komunitas Sant'Egidio, Prof. Andre Riccardi. 

Sementara dari Indonesia, hadir Wakil Ketua MUI KH Marsudi Syuhud, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu'ti, hingga Sekjen Indonesian Conference on Religion for Peace (ACRP) Anik Khamim Thohari.

Din Syamsuddin mengamati bahwa banyak agama lebih sering menjadi bagian dari masalah, seperti kemiskinan dan kekerasan, karena keberagamaan yang bersifat formal ritualistik. 

“Belum etikal operasional, keberagamaan lebih untuk meraih kesalehan individual belum kesalehan sosial,” kata Din Syamsuddin. 

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu pun menekankan perlunya pendekatan etik dalam konteks perdamaian dan peradaban serta mengkritik dialog antar umat beragama yang belum mencapai aksi nyata.

“Umat beragama masih ada yang berdiam diri terhadap krisis lingkungan hidup, genosida, dan fobia terhadap pemeluk sesuatu agama,” sesalnya.  

Menurut Din Syamsuddin, harus diakui bahwa ada masalah di antara umat berbagai agama berupa persaingan untuk dominasi dan supremasi, akibatnya sesungguhnya ada ketegangan tersembunyi.

Ketegangan tersebut, menurut Ketua Poros Dunia Wasatiyat Islam itu, jika tidak diselesaikan, seperti kesenjangan ekonomi dan ketakadilan politik, akan menjadi bom waktu bagi konflik antar umat berbagai agama.

Konferensi itu pun berfungsi sebagai platform penting dalam membangun persahabatan antar tokoh berbagai agama dan direncanakan untuk dilaksanakan di Roma pada tahun 2025.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya