Pemerintah terus mendorong investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan, saat ini ada 5 investor asing lagi yang berminat berinvestasi di IKN dengan total dana 165 juta Dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp2,51 triliun.
Para investor itu berasal dari dua perusahaan Singapura, China, Australia dan Rusia.
Dari Singapura ada 2 perusahaan, salah satunya adalah Sembcorp Utilities PTe Ltd, yang berinvestasi sebesar 65 juta Dolar AS (Rp987,35 miliar) untuk membangun panel surya bertenaga 50 megawatt (MW).
"Kalau Sembcorp kurang lebih 65 juta Dolar AS. Kalau yang lain-lain combining itu sekitar 100 juta Dolar AS. (Jadi) 100 juta Dolar AS ditambah 65 juta Dolar AS, ya (total) 165 juta Dolar AS," kata Rosan Roeslani, di Jakarta, dikutip Rabu (24/9).
Perusahaan Singapura satunya lagi adalah perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan yaitu Raffles Education Limited.
Rosan mengungkapkan, Australia juga berinvestasi di bidang pendidikan, yakni Australian Independent School.
Kemudian yang dari China melalui Delonix akan membangun sebuah mal, hotel dan apartemen. Terakhir dari Rusia ada perusahaan properti yaitu, Magnum Estate.
Rosan menuturkan bahwa masuknya investasi asing ke IKN tersebut menunjukkan bahwa investor swasta maupun BUMN dapat bekerja sama dan tidak perlu saling bersaing.
Dengan besarnya potensi pengembangan ekonomi di Indonesia, ia menilai bahwa hal tersebut membutuhkan investasi yang tidak sedikit, sehingga memerlukan peran BUMN dan swasta untuk merealisasikannya.
"Asal diatur gimana, secara policy, regulasi kebijakannya, sehingga complementary. Karena apa? Perkembangan ekonomi kita gede kok. Jadi, don't worry about that (jangan khawatir)," ujarnya.