Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Bisnis

Satu Dekade Menjabat, APBN di Era Jokowi Makin Tekor

SELASA, 24 SEPTEMBER 2024 | 15:09 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) tercatat mengalami defisit yang paling lebar dibanding periode presiden sebelumnya.

Menurut Ekonom Ahli Fiskal Awalil Rizky, kondisi ini terjadi karena belanja negara di bawah pemerintahan  Jokowi jauh lebih besar dibanding dengan pendapatan negara.

"Tren APBN kita terutama era Jokowi memasuki era defisit yang makin lebar, karena laju kenaikan belanja lebih cepat dari pendapatan," kata Awalil dalam penjelasannya di akun YouTube, dikutip Selasa (24/9).


Berdasarkan catatan, rata-rata defisit di era Jokowi  tekor hingga Rp469 triliun, atau 2,90 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Rata-rata defisit ini jauh lebih besar dibandingkan era presiden-presiden sebelumnya, yang mencatat defisit hanya 0,80-1,58 persen di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan defisit 1,75 persen di pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Sementara itu, di bawah kepemimpinan Jokowi sejak 2014 hingga 2019, defisit APBN mulai melebar menjadi 2,32 persen, dan di 2020-2024 mencapai 3,47 persen, jauh lebih besar dari batas defisit dalam Undang-undang sebesar 3 persen, dengan rasio utang 60 persen terhadap PDB, karena Pandemi Covid-19.

"Defisit makin lebar secara nominal terutama 2020-2021 Covid, ketika mulai pulih secara nominalnya memang sedikit menyempit, tapi dalam 2 tahun terakhir ini melebar kembali dengan defisit yang presentasenya lebih tinggi," jelasnya.

Bahkan, kata Awalil muncul rencana untuk mengubah undang-undang batas defisit yang diperbolehkan dari 3 persen menjadi 4-5 persen.

"Konon sudah ada perbincangan untuk mengubah menggeser UU batas defisit dari 3 persen menjadi 4 sampai 5 persen," katanya.

Kondisi APBN negara yang mengkhawatirkan ini, kata Awalil terus terjadi lantaran rata-rata laju kenaikan pendapatan negara dalam pemerintahan Jokowi tercatat menurun.

"Kalau kita cek lebih lanjut, laju kenaikan pendapatan negara melandai di era Jokowi dari 15,34 persen pada 2005-2014 lalu, menjadi hanya 6,85 persen dari tahun 2015 ke tahun 2024 ini," tuturnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya