Berita

Ketua Relawan Digital Team Airin-Ade Sumardi (Digdaya Banten), Rifandy Deovandra/Ist

Politik

PILKADA BANTEN 2024

Program Sekolah Gratis Andra-Dimyati Dianggap Pembodohan

SENIN, 23 SEPTEMBER 2024 | 20:05 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Program sekolah gratis yang digaungkan pasangan calon Gubernur-Wakil Guernur Banten, Andra Soni dan Dimyati Natakusumah merupakan pembodohan terhadap masyarakat.

Ketua Relawan Digital Team Airin-Ade Sumardi (Digdaya Banten), Rifandy Deovandra mengatakan bahwa pendidikan gratis adalah hak setiap warga negara. 

"Siapapun yang terpilih, pendidikan harus gratis. Ini adalah amanat Undang-Undang Dasar 1945," kata Rifandy dalam keterangannya, Senin (23/9).


Rifandy mengingatkan, menjadikan sekolah gratis sebagai program utama adalah tindakan yang merugikan masyarakat. Hal ini berpotensi menciptakan ilusi bahwa pendidikan dapat dipisahkan dari kewajiban pemerintah untuk menyediakannya.

"Dengan menjadikan pendidikan gratis sebagai gimik politik, calon pemimpin tersebut justru membodohi masyarakat," kata Rifandy.

Dengan demikian, lanjut Rifandy, penting bagi calon kepala daerah untuk merumuskan kebijakan pendidikan yang berkelanjutan dan tidak hanya berfokus pada program-program populis. 

Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang hak-hak pendidikan, diharapkan masyarakat dapat lebih kritis dalam memilih pemimpin yang benar-benar memperhatikan kepentingan rakyat.

"Jika kandidat serius dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat di Banten, maka alokasi anggaran pendidikan harus menjadi prioritas," kata Rifandy. 

Pemimpin di Banten ke depan, kata Rifandy, harus memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, dapat mengakses pendidikan yang berkualitas.

"Kami harus berjuang agar pendidikan tidak hanya menjadi hak, tetapi juga menjadi kenyataan yang dapat diakses oleh semua," tutup Rifandy.





Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya