Berita

Mobil polisi Pakistan yang terkena ledakan bom rakitan di jalan menuju lembah Swat pada Minggu, 22 September 2024/AP

Dunia

Konvoi Diplomat Asing Termasuk Indonesia Diserang Bom di Pakistan

SENIN, 23 SEPTEMBER 2024 | 16:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sejumlah diplomat asing termasuk Indonesia menjadi target bom saat konvoi kendaraan mereka melewati jalan menuju lembah Swat, Pakistan pada Minggu waktu setempat (23/9).

Seorang polisi di Distrik Swat, Zahidullah Khan mengatakan para diplomat yang berasal dari Indonesia, Portugal, Kazakhstan, Bosnia dan Herzegovina, Zimbabwe, Rwanda, Turkmenistan, Vietnam, Iran, Rusia, dan Tajikistan diserang saat berkendara menuju sebuah resor wisata lembah Swat atas undangan kamar dagang setempat. 

"Para diplomat tersebut sedang dalam perjalanan menuju sebuah resor wisata ketika sebuah mobil polisi yang mengawal konvoi mereka terkena bom rakitan," unggkap Khan. 


Khan menyebut serangan itu mengakibatkan seorang polisi yang mengawal konvoi diplomat tewas di tempat dan tiga lainnya terluka. 

Wakil Inspektur Jenderal Polisi di Swat, Mohammad Ali Gandapur memastikan bahwa semua duta besar dan perwakilan kedutaan asing selamat dan penyerang hanya menargetkan mobil polisi Pakistan. 

"Polisi membuat pengaturan keamanan untuk para duta besar asing dan mereka segera diselamatkan dan dipindahkan ke ibu kota Pakistan, Islamabad," ujarnya, seperti dimuat NBC News.

Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan pada Senin (23/9) mengonfirmasi bahwa korps diplomatik telah kembali dengan selamat ke Islamabad.

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari juga mengutuk serangan yang menargetkan konvoi diplomat tersebut. 

"Elemen teroris bukan hanya musuh negara dan bangsa, tetapi juga kemanusiaan itu sendiri," tegasnya dalam sebuah pernyataan. 

Hingga kini belum ada kelompok militan yang mengaku bertanggungjawab atas serangan di Swat. 

Polisi dan tentara Pakistan menutup jalan dan memberlakukan jam malam di area serangan saat mereka melakukan operasi pencarian.

Pasukan antiteroris Pakistan mempertahankan kehadiran yang kuat di lembah Swat, yang telah lama menjadi sarang pemberontakan militan Islam. 

Para militan telah meningkatkan serangan mereka sejak akhir 2022 setelah melanggar gencatan senjata dengan pemerintah.

Pada tahun 2012, militan Islam menembak dan melukai serius peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai di lembah tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya